Palu (ANTARA News) - Kepolisian Resor Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng) menahan empat pelaku yang diduga menjadi otak pelaku penyerangan Mapolsek Biau hingga terjadinya kerusuhan dan mengakibatkan lima warga sipil tewas terkena tembakan.

"Saat ini keempat warga itu ditahan karena diduga kuat terlibat dalam kerusuhan itu," kata Pelaksana Harian Kepala Bidang Humas Polda Sulteng Kompol Kahar Muzakkir yang dihubungi ANTARA per telepon dari Palu, Rabu.

Polisi masih merahasiakan identitasnya, namun Kompol Kahar Muzakkir menuturkan, keempat warga itu kini sudah mendekam di Mapolres Buol untuk menjalani proses hukum selanjutnya.

Menurut dia, para pelaku yang ditahan pada Rabu siang itu karena menyerang Mapolsek Biau dengan membawa senjata tajam, batu, dan bahkan bom molotov.

Saat ini, tutur dia, penahanan keempat warga yang diduga sebagai pelaku itu dilakukan berdasarkan hasil keterangan dari sejumlah saksi dan barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian.

"Mereka sampai saat ini masih diperiksa secara intensif," kata juru bicara Polda Sulteng itu.

Atas perbuatannya, keempat pelaku itu dijerat dalam pasal 170 tentang pengrusakan, dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.

Dia menuturkan, saat ini Kapolda Sulteng Brigjen Muhammad Amin Saleh telah berada di Kabupaten Buol untuk memantau perkembangan rusuh Buol yang telah merenggut nyawa lima warga sipil.

Kapolda menggunakan pesawat Express dan saat ini sedang memimpin rapat koordinasi dengan, Bupati, Ketua DPRD, tokoh masyarakat dan MUI setempat.

Rapat koordinasi yang dihadiri Danrem 132 Tadulako, Kolonel Kav Muhammad Thamrin Marzuki, juga dihadiri pihak keluarga almarhum Kasmir Timumun, tahanan yang meninggal di Mapolsek Biau.

"Rapat yang berlangsung di hotel M3 Jalur Dua Buol, membahas soal penanganan Buol pasca rusuh serta solusinya," ujar dia.

Dalam pertemuan itu, kata dia, Kapolda meminta dan mengajak para tokoh agama dan tokoh masyarakat dengan bersama-sama aparat keamanan memberikan pemahaman kepada warga, untuk segera menghentikan aksi-aksi kekerasan yang terjadi.

Dalam kerusuhan penyerangan di Mapolsek Biau itu, sedikitnya lima warga sipil tewas setelah terkena tembakan aparat kepolisian yang berupaya membubarkan massa.

Insiden penyerangan itu terkait dengan tewasnya seorang tahanan Polsek Biau bernama Kasmir Timumun pada Senin sore.

Keluarga menduga tewasnya Kasmir Timumun, warga Kelurahan Leok II yang bekerja sebagai tukang ojek itu akibat penganiayaan oknum polisi.

Kasmir ditahan karena kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan seorang anggota kepolisian di kota itu, namun hari Senin dia tewas di dalam tahanan.
(ANT-106/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010