Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pemuda Melayu Sumatera Timur Irgan Chairul Mahfiz mengatakan, masyarakat Pesisir Timur Pulau Sumatera tidak ingin berperang dengan Malaysia.

"Bisa dipastikan tidak akan ikut beperang andai terjadi Perang dengan Malaysia, karena kedekatan kultural dan hubungan persaudaraan yang erat bahkan adanya proses kawin mawin antar keluarga di antara kedua negara yang punya budaya sama yakni Melayu," katanya dalam pernyataan pers, Rabu.

Ia menyayangkan tindakan Lembaga Swadaya Masyarakat Bendera yang melempar Kedutaan Besar Malaysia dengan kotoran sebagai protes terhadap tindakan penangkapan petugas KKP oleh Polisi Malaysia.

"Bagi `puak` Melayu, tindakan melempar `kotoran` ke Kedubes Malaysia yang dilakukan aktivis Bendera, sesungguhnya tidak hanya pukulan bagi warga Malaysia, tetapi juga melukai hati masyarakat Melayu, yang punya tradisi saling menghormati, saling menghargai, tidak menghina dina dengan cara-cara yang kurang elok," katanya.

Ia menegaskan, kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi masyarakat di pesisir Melayu merupakan harga mati.

"Tidak ada satu negara apapun yang berhak mengganggu kedaulatan termasuk Malaysia," katanya.

Menurut dia, protes-protes yang dilakukan sebagai bentuk kemarahan harusnya tidak melampaui adat ketimuran yang selama ini dipelihara dengan baik.(*)

M041/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010