Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi menyesalkan adanya dugaan oknum polisi yang terciduk dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Div Propam) Mabes Polri di wilayah Bandar Lampung terkait pelayanan publik.

"Saya prihatin, semoga pihak Propam Mabes Polri dapat segera mengungkap secara gamblang dan transparan kepada publik, jangan sampai citra Polri yang sudah semakin membaik tercoreng karena ulah beberapa anggota Polri yang bermasalah," kata Andi Rio dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Baca juga: Oknum Polisi terjaring OTT di Polresta Lampung masih dalam pemeriksaan

Dia meminta masyarakat tidak berspekulasi dan berasumsi sebelum adanya hasil resmi penyelidikan dari pihak Propam Mabes Polri terhadap para oknum polisi dan warga sipil yang terlibat dalam pungutan liar (pungli) di pelayanan publik tersebut.

Menurut dia, menunggu penjelasan Propam tersebut adalah langkah bijak agar jangan ada informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan sumbernya.

"Mari kita tunggu keterangan resmi dari pihak Propam Mabes Polri jangan sampai ada informasi di tengah masyarakat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan sumbernya," ujarnya.

Baca juga: Polda Lampung membenarkan Divisi Propam Mabes Polri OTT oknum polisi

Politisi Golkar itu berharap agar pelayanan publik dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Bandar Lampung tidak terganggu dan dapat beroperasi seperti biasa.

Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI itu meminta Polri terus memberikan pelayanan kepada masyarakat dan bekerja secara profesional.

"Jangan sampai masyarakat terabaikan dan terganggu untuk melakukan pembuatan atau perpanjangan SIM pasca-terjadinya OTT. Polri harus terus memberikan pelayanan dan bekerja secara profesional dan presisi sesuai himbauan Kapolri," katanya.

Baca juga: Polisi Langkat tetapkan satu tersangka OTT

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021