Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Indonesia mengimbau masyarakat Indonesia untuk menahan diri dan tidak bereaksi berlebihan menyusul insiden penangkapan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan oleh polisi Malaysia.

"Sikap lamban dan lembek Pemerintah Indonesia terhadap Malaysia telah memancing reaksi spontan dan keras dari warga Indonesia. Sayangnya, reaksi tersebut berlebihan sehingga melemahkan diplomasi kita," kata Ketua Umum PB HMI Arip Mustopha, di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, sebagai dua bangsa serumpun dan bertetangga, tidak sepatutnya masyarakat Indonesia mengembangkan kebencian kepada Malaysia.

Namun, lanjut dia, kesalahan disumbangkan lebih banyak oleh pemerintah yang tidak piawai berdiplomasi dan tidak kukuh membela martabat bangsa.

Anggota Komisi I DPR RI Max Sopacua menilai rencana Pemerintah Malaysia untuk mengeluarkan nasihat perjalanan (travel advisory) kepada warganya yang akan berkunjung ke Indonesia harus disikapi dengan `kepala dingin`.

"Rencana pemerintah Malaysia tersebut tidak bisa dilihat dari keuntungan bagi Indonesia. Ini merupakan pemikiran yang keliru," katanya.

Menurut dia, tidak ada yang menguntungkan bagi kedua negara bila merusak hubungan antara Indonesia dan Malaysia.

"Pemerintah dan masyarakat Indonesia harus menyikapi rencana Malaysia dengan `kepala dingin`. Harus diperhitungkan dampaknya bila Indonesia memutuskan hubungan dengan Malaysia, yakni sebanyak dua juta tenaga kerja Indonesia (TKI) akan terkena dampaknya," katanya.

Menurut dia, pemerintah harus memikirkan secara matang dalam mengambil keputusan mengenai rencana Pemerintah Malaysia itu. Kita harus mencari solusi yang terbaik mengenai masalah Indonesia-Malaysia," katanya.

Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring juga memberikan tanggapannya, persoalan antara Indonesia dan Malaysia harus diselesaikan secara diplomasi.

"Diplomasi harus tingkatkan agar permasalahan ini bisa segera diselesaikan dan tidak meluas," ujarnya.

(S037/B013/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010