Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pemuda UMNO melakukan demonstrasi di depan KBRI Kuala Lumpur mengecam aksi LSM "Bendera" di kedutaan Malaysia Jakarta, Senin (23/8) yang merusak pagar kedutaan, menginjak-injak dan membakar bendera Malaysia, bahkan melemparkan kotoran manusia ke dalam kedutaan.

"Kami mendesak pemerintah Indonesia untuk mengambil tindakan tegas kelompok masyarakat seperti organisasi "Bendera" yang telah memperkeruh hubungan baik Indonesia-Malaysia," kata ketua Pemuda UMNO Putrajaya Ahmad Zaki Zahid kepada pers usai memberikan surat protes kepada pemerintah Indonesia melalui KBRI Kuala Lumpur, Selasa.

Pemerintah Indonesia, kata Zaki, harus menindak tegas para demonstran "Bendera" karena telah menghina dan merendahkan martabat rakyat Malaysia, seperti menginjak-injak bendera Malaysia, melemparkan kotoran, termasuk kotoran manusia ke halaman gedung kedutaan Malaysia.

Tindakan anarkis "Bendera" saat berunjuk rasa di Kedubes Malaysia menjadi sorotan pers Malaysia, bahkan harian Utusan Malaysia menurunkan berita utama di halaman satu berjudul, "Kedutaan Kita Dilempar Najis".

Ketua Pemuda UMNO Putrajaya itu kemudian menyerahkan surat protes dan diterima Sekretaris III Politik KBRI Inke Hilarie Dinesia di halaman parkir kedutaan.

Dalam aksinya, Zaki didampingi oleh sekitar delapan anggota Pemuda UMNO lainnya.

Mereka hanya membawa dua spanduk dan satu bendera kebangsaan Malaysia. Spanduk mereka berbunyi "Kemana Pergi Bahasa Budaya Kita Yang Sama".

Pemuda UMNO juga mendesak pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan berbagai isu bilateral, termasuk masalah perbatasan dan TKI.

Usai menyampaikan surat protes, para pengunjuk rasa membubarkan diri.

Sesalkan

Sementara itu, ketua Permai (Persatuan Masyarakat Indonesia) Machrodji Maghfur menyesalkan tindakan segelintir warga Indonesia berdemonstrasi di depan Kedubes Malaysia dengan cara-cara yang tidak beretika.

"Kami tidak melarang masyarakat, LSM, atau partai politik melakukan demonstrasi di depan Kedubes Malaysia tapi lakukan dengan sopan dan tidak memancing kemarahan rakyat negara lain dengan cara membakar bendera, menginjak-injak bendera, bahkan sampai melempari dengan kotoran manusia," katanya.

Machrodji menambahkan, "Kami himbau partai politik, LSM, dan kelompok masyarakat lainnya untuk menanggapi semua isu Malaysia dengan kepala dingin karena ada sekitar dua juta TKI bekerja di negeri jiran ini.

Ada ratusan ribu warga Indonesia yang menetap di Malaysia. Indonesia-Malaysia adalah negara bertetangga dan satu rumpun, bahkan satu keturunan," kata Maghfur, salah seorang WNI yang sudah mendapatkan status permanent resident dan sudah tinggal di Malaysia sejak awal dekade 1980an.
(A029/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010