Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua mengatakan, anggota Fraksi Partai Demokrat DPR Ruhut Sitompul akan diberi peringatan terkait pernyataan perlunya amendemen lanjutan terhadap UUD 1945 untuk memberi peluang kepada presiden menjabat lebih dua periode.

"Tapi kita tahu Ruhut Sitompul suka `meledak-ledak`. Ada kalanya perlu berikan `warning`," kata Max di Gedung DPR di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, peringatan yang akan dilakukan oleh DPP PD diserahkan kepada Badan Kehormatan Partai Demokrat.

"Saya kira karena baru terjadi kemarin. Ketua fraksi kita juga baru mulai betugas. Partai ini punya BK, segala sesuatu yang menyangkut kader akan dibahas di situ. Kita tidak semata-mata secara individu melakukan sesuatu," kata Max.

Ia juga mengaku kaget dengan pernyataan Ruhut tersebut. Max juga membantah, apa yang disampaikan Ruhut adalah suatu agenda besar yang sedang disusun oleh Partai Demokrat.

"Sehingga kalau ada lepas kendali, kami sama sekali kaget. Saya mau klarifikasi kalau Ruhut peniup terompet. Itu wajib ditegur karena itu tindakan yang tidak berdasarkan konstalasi politik yang berkembang di partai. Seolah-olah ada agenda besar dari partai ini, itu tidak benar dan keliru," kata Max.

Dengan pernyataan Ruhut, kata mantan penyiar TVRI ini, Partai Demokrat menjadi sorotan publik dan juga elit politik lainnya.

"`Gak` ada angin, `gak` ada hujan, statement gitu. Kita semua juga kaget. Tidak ada lagi urusan untuk mengamendemen UUD 45 karena sudah final. Sekarang kami jadi sorotan," kata Max.

Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Angelina Sondakh sependapat dengan Max.

"Ya, DPP PD akan memberikan `warning` kepada Ruhut. Kita mau rapat soal ini," kata Angelina.

Ruhut telah menyatakan, diperlukan amendeman lanjutan terhadap UUD 1945 agar presiden bisa memperpanjang masa jabatannya hingga tiga periode.
(S023/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010