Jakarta (ANTARA News) - Ketua Harian Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sutrisno Iwantono mempertanyakan besarnya subsidi yang dialokasikan untuk pertanian dalam RAPBN 2011.

"Kita belum mengetahui berapa besaran subsidi yang dialokasikan bagi kepentingan petani," kata Iwantono di sela acara buka bersama HKTI versi Oesman Sapta di Jakarta, Rabu.

Iwantono mengatakan dalam keterangan pemerintah mengenai RAPBN 2010, hanya disebutkan anggaran subsidi pada 2011 direncanakan Rp184,8 triliun atau turun Rp16,5 triliun dari tahun sebelumnya yang Rp201,3 triliun.

HKTI, katanya, mendesak pemerintah agar subsidi pupuk bagi petani dapat dikelola secara lebih transparan dan efektif.

Disamping itu HKTI juga memandang perlu ada susidi bunga bagi kredit usahatani. "Penggunaan subsidi harus tepat sasaran," katanya.

Sementara itu Ketua Umum Oesman Sapta mengatakan organisasinya memperjuangkan agar kebutuhan pupuk dan bibit petani dapat diperoleh secara tepat, baik harga, jumlah dan waktunya.

HKTI, katanya, akan bekerjasama dengan pemerintah agar upaya untuk menyeterahkan petani dapat terwujud. "Tanpa pemerintah tidak mungkin," katanya.

Sementarta Ketua Badan Pertimbangan Organisasi HKTI Ahmad Mubarok mengatakan tantangan pertanian cukup berat karena jumlah penduduk bertambah pesat sementara lahan berkurang.

Oleh sebab itu, katanya, produktivitas petani perlu ditingkatkan.

Ia mengatakan produktivitas pertanian masih bisa ditingkatkan karena di negara lain cukup tinggi. "Kita harus bisa lakukan itu, meningkatkan produktivitas," katanya. (*)

(U002/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010