Tanjung, Kalsel (ANTARA News) - PT Pertamina Unit Bisnis EP Tanjung, Kalimantan Selatan, akhirnya mengabulkan keinginan warga Maliau yang menjadi korban tumpahan minyak mentah beberapa waktu lalu, berupa pemberian kompensasi.

Pemberian kompensasi selain untuk mengganti rumah warga yang rusak, juga ganti rugi berupa tanaman tumbuh menyusul sejumlah tanah warga yang terkena tumpahan minyak, kata Administrator PT Pertamina Edy Suryanto di Tanjung, Kamis.

Dikatakan, kalau pemberian kompensasi yang diberikan pada warga Maliau masing-masing berupa ganti rugi untuk satu unit rumah serta tanaman tumbuh karena ada tanah warga yang terkena tumpahan minyak.

"Total dana kompensasi yang telah kita salurkan sekitar Rp63 juta yakni untuk ganti rugi rumah dan tanam tumbuh," kata Edy.

Selain dana kompensasi tersebut, pihak Pertamina juga membuatkan sumur bor untuk Masjid Nurul Fatah yang berada persis di depan lokasi kebocoran serta pembuatan areal parkir untuk kepentingan para jamaah masjid

Sementara itu 15 KK yang sebelumnya memiliki rumah di sekitar lokasi kebocoran pipa juga akan direlokasi karena lahan yang ditempati warga milik pertamina.

Selain merelokasi sejumlah warga Kampung Maliau, Pertamina juga akan melakukan hal serupa di tiga kecamatan yakni Muara Uya, Haruai dan Jaro.

"Tahun 2010 hingga 2011 memang direncanakan sejumlah pemukiman yang ada di sepanjang jalur pipa Pertamina direlokasi, yakni Kecamatan Muara Uya, Haruai dan Jaro," kata dia.

Sementara itu pihak Pertamina juga akan melakukan penyisipan atau pemasangan pipa baru di 10 titik pipa yang rawan kebocoran, yakni dari jalur Tanjung hingga Penajam (Kalimatan Timur).

Sepuluh titik pipa di wilayah kerja stasiun booster I yang rawan kebocoran disebabkan usia pipa yang sudah cukup tua bahkan ada yang berusia lebih 40 tahun.
(ANT-193/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010