"Sebagai bagian dari keluarga dari PDIP, kami sangat berduka dengan kepergian almarhum Setia Permana. Almarhum banyak mencontohkan hal positif dan menjadi panutan bagi semua," kata Rudi, ditengah ratusan pelayat di TPU Sirnaraga, Minggu.
Sementara sang istri Ema Rachmawati (51) tak kuasa menahan tangisnya saat didapuk untuk menaburkan bunga di atas pusara, sembari didampingi putri bungsunya Nuri
Agnia (18) dan dua putranya, Iqbal Ramadhan (24) serta Agung Nuriana Kuyncara (20).
Tampak hadir dalam pemakaman itu antara lain sejumlah politisi, anggota DPR RI Trimedia Panjaitan, Ketua MUI Jabar, Salim Umar, perwakilan dari Pemerintahan Provinsi Jawa Barat serta puluhan simpatisan dengan pakaian bertuliskan "Relawan Setia Permana PDIP".
Masih dalam suasana berduka, Ema Rachmawati masih menyempatkan menerima ucapan selamat dari ratusan pelayat yang berkumpul di tenda putih yang sudah disediakan di samping pemakaman.
"Masih belum tahu, tapi kemungkinan akan diadakan tahlilan setelah Shalat Maghrib nanti di Cimahi," ujar Ema sambil terbata-bata.
Sementara putra sulung Setia, Iqbal mengungkapkan, sang ayah meninggal dunia pada 7 Agustus 2010 di perairan Bunaken Manado, karena hantaman ombak sebelum kapal yang ditumpangi 16 anggota komisi III DPRI RI merapat di dermaga seusai kunjungan kerja.
"Bapak hanya menelepon, ingin pulang lebih cepat ke ke Cimahi pada Jumat malam, dan minta dijemput ke Bandara Soekarno Hatta,"terang Iqbal kepada wartawan.(*)
(ANT/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
