Jakarta (ANTARA News) - Politisi PDI Perjuangan yang juga anggota Komisi II DPR RI, Rahadi Zakaria, mengungkapkan, Mbah Tarjo adalah sosok politisi tangguh, tak gampang menyerah menghadapi tekanan apa pun, tetapi lebih dari itu, dialah sosok politikus yang tinggi rasa humornya.

"Ya, almarhum ini politisi humoris penuh gaya pesona yang dapat membuat suasana debat tegang menjadi cair mengalir. Lalu, segala persoalan yang pelik pun selalu dipecahkan dengan gaya khasnya yang tenang dan dibumbui rasa humor seperti memimpin sidang Dewan," ujarnya, Sabtu malam.

Ia mengatakan itu melalui hubungan telefon seluler langsung dari Bandung, saat sedang mempersiapkan kedatangan jenasah salah satu rekannya sesama Anggota Fraksi PDI Perjuangan, almarhum Setya Permana, di rumah duka.

Sebagaimana dilaporkan ANTARA dari Manado, Bandung dan Jakarta, hari Sabtu (7/8) kemarin, dua politisi terbaik PDI Perjuangan tersebut meninggal dunia dalam dua peristiwa berbeda.

Mbah Tarjo wafat sekitar pukul 17.45 WIB, Sabtu (7/8) di RS Fatmawati, pada usia 76 tahun, karena sakit.

Sedangkan Setya Permana menjadi salah satu dari dua korban tewas akibat musibah kecelakaan kapal motor pariwisata jurusan Dermaga Pelabuhan Manado-Pulau Bunaken, sekitar pukul 11.40 Waktu Indonesia bahagian Tengah (Wita) di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), ketika sedang mengakhiri kunjungan kerja (Kunker) Komisi III DPR RI di sana.


Cah Edan

Rahadi Zakaria lalu menuturkan sejumlah kenangan indah dirinya ketika belajar berpolitik dari Mbah Tarjo.

"Beliau selalu memanggil saya Cah Edan sambil bergurau dengan diselipi banyak humornya," katanya mengenang.

Rahadi Zakaria yang bekas jurnalis ini kemudian mengemukakan penyebab dirinya suka dipanggil `Cah Edan` oleh Mbah Tarjo.

"Ini gara-garanya saya pernah menulis berita bahwa Sutrajo calon terkuat sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) untuk menggantikan Sunawar Sukowati saat itu di Surat Kabar Mingguan (SKM) Simponi. Menurut beliau, gara-gara saya beliau repot dimusuhi orang" ujarnya.

Lalu, lanjutnya, setiap hari Mbah Tarjo mengaku rumahnya selalu didatangi orang yang pro dan kontra.

"`Wis edan tenan iki`. Begitu kata beliau," jelas Rahadi Zakaria lagi. (M036/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010