Tangerang (ANTARA News) - Yori Ramanda, bayi berusia tiga bulan yang mengalami penyakit penyempitan usus sehingga sulit buang air besar membutuhkan bantuan pengobatan dan perawatan.

Syamsul Bahri, orang tua Yori beralamat di Jalan Ari Putra RT 05/RW 10 No.67, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, mengaku sudah tidak memiliki uang untuk membiayai anaknya untuk pengobatan dan perawatan.

"Saya sangat berharap pertolongan dari warga untuk membantu pengobatan anak saya," kata Bahri di Tangerang, Sabtu.

Syamsul mengatakan, Yori lahir pada2 Mei 2010 melalui pertolongan Bidan Menawati dalam keadaan normal.

Namun, setelah 10 hari, anak ketiganya tersebut tidak bisa membuang air besar melalui anusnya hingga perutnya kemudian menggelembung.

Panik melihat kejadian tersebut, Syamsul yang berprofesi supir angkutan umum, kemudian membawa anaknya kembali ke bidan yang membantu proses kelahiran dengan harapan ditolong.

Tetapi, bidan menyatakan tidak bisa membantunya dan memberi rujukan ke RS Ibu dan Anak (RSIA) Buah Hati. Sampai di sana, RSIA Buah Hati tak mampu menangani dan memberikan rujukan ke RS Harapan Kita.

"Di RS Harapan Kita, Yori mendapat pertolongan dan dinyatakan menderita infeksi saluran usus," ujarnya.

Setelah 14 hari mengkonsumsi obat anti biotic yang diberikan RS Harapan Kita, Yori bisa mengeluarkan air besar. Tetapi, infeksi usus yang dialaminya kambuh menyebabkan tidak mampu buang air besar.

"Pada tanggal 14 Juni 2010, dilakukan operasi untuk mengeluarkan usus agar bisa buang air besar. Lalu ususnya dipasangkan plastik khusus untuk membuang kotorannya," ujarnya.

Saat operasi  Syamsul menggunakan Kartu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), namun, obat yang harus dibelinya tidak mampu dijangkau dengan penghasilannya sebagai supir angkutan.

"Kalau hanya dengan uang hasil kerja, tidak mencukupi untuk obat yang harganya mahal. Jadi, kami pun tidak menolak kalau ada bantuan," ujar Dewi Susanti, ibunda  Yori. (*)

ANT/R010/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010