Bandung, (ANTARA News) - Ketua Komite Inovasi Nasional Prof Dr Ir Zuhal menyambut baik pengembangan "green technology (GT)" oleh PT Bio Farma untuk menghasilkan vaksin.

"Itu (teknologi hijau) sesuatu yang sangat membanggakan sehingga tidak lagi berdasar pada `animal` atau vaksin dari salah satu organ binatang," kata Zuhal dalam percakapan dengan Dirut Perum LKBN ANTARA Dr Ahmad Mukhlis Yusuf di Bandung, Jumat.

Dalam percakapan yang didampingi Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA Saiful Hadi menjelang Pembukaan Pertemuan Tahunan Bank Pembangunan Islam (IDB) Ke-6 tersebut, Zuhal menegaskan bahwa Indonesia sangat kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk berbagai jenis tumbuhan, yang bisa dibuat menjadi vaksin.

"Saya sangata yakin Bio Farma dapat melakukan hal itu," kata mantan Menteri Ristek dan Teknologi menjelang pembukaan pertemuan internasional bertema "Self Reliance in Vaccine Production Program" yang diikuti para delegasi dari 14 negara itu.

Sebelumnya Direktur Utama PT Bio Farma menyatakan bahwa perusahaannya mulai mengembangkan "green technology" dalam memproduksi vaksin sehingga tidak lagi berdasarkan "animal origin".

Selain itu, Zuhal mendorong PT Bio Farma menjadi pemimpin produsen vaksin di dunia internasional terutama bagi negara-negara Islam.

"Kami mendorong dan merekomendasikan Bio Farma untuk menjadi `leader` karena anggarannya ada, riset dan teknologinya ada sehingga bisa menjadi `hub`atau sentra produsen vaksin. Negara lain belajar dari kita," katanya.

Ia menegaskan bahwa Komite Inovasi Nasional yang dipimpinnya akan berusaha meyakinkan dunia internasional bahwa vaksin produksi PT Bio Farma bisa menjadi model yang baik.

"Ini harus didukung bersama supaya mewujudkan kepercayaan diri kita di dunia internasional," katanya.

Ia menegaskan bahwa produk PT Bio Farma telah mendapat pengakuan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Zuhal sangat berharap bahwa hasil pertemuan tahunan IDB ke-6 yang diselenggarakan oleh PT Bio Farma itu dapat menghasilkan keputusan yang kongkret misalnya nota kesepahaman (MoU) mengenai pelatihan riset dan teknologi bersama dengan seluruh anggota IDB.

Ia juga mengatakan Komite Inovasi Nasional akan mempertemukan secara bersama antara peneliti dan produsen vaksin di dalam dan luar negeri untuk melakukan pengembangan teknologi bersama agar bisa menghasilkan inovasi yang bisa dipakai semua.

Zuhal dalam pertemuan internasional menjadi salah satu pembicara.

Pewarta: Bambang
Editor: Imansyah
Copyright © ANTARA 2010