Jakarta (ANTARA) - Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo mengatakan kunjungan presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach ke Jepang yang direncanakan pada pertengahan Mei ditunda di tengah lonjakan kasus COVID-19 di negara itu, kantor berita Kyodo melaporkan, Senin.

Keputusan untuk menjadwal ulang perjalanan Bach dibuat setelah pemerintah Jepang pekan lalu memperpanjang keadaan darurat virus corona di berbagai wilayah, termasuk Tokyo, hingga akhir bulan ini.

Kunjungan tersebut akan diatur ulang pada bulan Juni, mengingat keadaan darurat, yang mulai berlaku akhir bulan lalu, akan dicabut pada saat itu.

Baca juga: Presiden IOC mungkin sulit kunjungi Jepang karena darurat diperpanjang

"Dengan memantau situasi infeksi virus corona dan perkembangan lainnya, kami akan berkoordinasi agar dia bisa berkunjung secepat mungkin," kata panitia penyelenggara.

Kepala IOC pada awalnya diharapkan untuk berpartisipasi dalam acara kirab obor di Hiroshima pada 17 Mei dan bertemu Perdana Menteri Yoshihide Suga keesokan harinya, kira-kira dua bulan sebelum pembukaan Olimpiade Tokyo.

Pada Jumat (7/5), Suga memperpanjang keadaan darurat virus corona ketiga di negara itu, yang sebelumnya dijadwalkan berakhir pada Selasa (11/5), dalam upaya menurunkan jumlah kasus COVID-19.

Baca juga: Jepang pertimbangkan status keadaan darurat untuk Tokyo, Osaka
Baca juga: Pemerintah Jepang berupaya perpanjang status darurat hingga 31 Mei

Presiden panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo, Seiko Hashimoto, Jumat, mengatakan bahwa perjalanan Bach ke Jepang akan "sangat sulit" dalam kondisi tersebut.

Baca juga: Presiden IOC Bach tegaskan tidak ada "Rencana B" untuk Olimpiade Tokyo
Baca juga: Wakil presiden IOC yakin Olimpiade Tokyo tetap berjalan

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021