Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) akan memberdayakan kader desa sebagai pemberi masukan sekaligus pemantau berbagai program pemerintah pusat dan daerah yang masuk ke desa.

"Agar program yang masuk ke desa bisa tepat sasaran," kata Menteri PDT Helmy Faishal Zaini saat memberi pengarahan kepada peserta acara "Sosialisasi dan Diseminasi Nasional Pelaksanaan P2SEDT 2010" di Jakarta, Rabu malam.

Apalagi, kata Helmy, pemerintah saat ini terus berupaya mengurangi jumlah desa tertinggal yang mencapai 32 ribu desa dari total 72 ribu desa di seluruh Indonesia.

Menurut Helmy, berbagai masukan dari kader desa akan dijadikan bahan dalam penyusunan berbagai program yang memang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa.

"Seberapa pun uang yang kita punya akan percuma kalau tidak ada konsep yang jelas dan program tepat," katanya.

Pada kesempatan itu Helmy juga berharap acara sosialisasi yang diikuti 26 kepala Bappeda provinsi dan 151 kepala Bappeda kabupaten tersebut tersebut bisa memunculkan ide-ide baru terkait upaya percepatan pembangunan daerah tertinggal.

Sementara itu Deputi Bidang Pembinaan Lembaga Sosial dan Budaya Kementerian PDT Kana Tjandra Buchorie menjelaskan, program Percepatan Pembangunan Sosial Ekonomi Daerah Tertinggal (P2SEDT) 2010 difokuskan pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penguatan kelembagaan masyarakat di daerah tertinggal.

Peningkatan kapasitas kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat memang menjadi salah satu prioritas Kementerian PDT di dalam upaya percepatan pembangunan daerah yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat.

"Pengalaman di beberapa negara berkembang menunjukkan bahwa program pengentasan kemiskinan yang didasarkan prinsip-prinsip partisipatif untuk mendorong kemandirian masyarakat terbukti cukup efektif menurunkan angka kemiskinan masyarakat," katanya.

(S024/Z002/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010