Jakarta (ANTARA) - Rumah mode mewah asal Prancis, Chanel, menggelar peragaan busana untuk koleksi grafis Chanel Cruise 2021/22 pada Selasa (4/5) waktu setempat.

Gelaran koleksi mewah ini dilakukan di Provence, wilayah indah di selatan Prancis yang dikelilingi rawa Camargue dan dikelilingi perbukitan Les Baux-de-Provence, yang dianggap sebagai salah satu desa terindah di kawasan itu.

Direktur Kreatif Chanel, Virginie Viard secara khusus mengatur koleksinya di Carrières de Lumières (Tambang Cahaya) di Les Baux, sebuah bangunan berkapur yang menyerupai gua, bekas penggalian kapur yang sudah ditinggalkan selama berabad-abad.

Baca juga: Koleksi busana Chanel yang manis untuk musim dingin

Baca juga: Corona, Chanel janjikan donasi jutaan dolar dan turut produksi masker


Keindahan Les Baux pada masa lampau juga menarik perhatian banyak seniman Prancis seperti Vincent Van Gogh. Kemudian Jean Cocteau yang pada tahun 60'an membuat film "The Testament of Orpheus" dengan latar tambang kapur ini. Belum lama ini Les Baux juga dijadikan lokasi untuk pertunjukan cahaya dan musik oleh para seniman lokal.

"Kendati film lawas, namun ini sangat modern, sangat segar, dan sangat kuat," kata Viard yang berulang kali menonton film tersebut kepada Vogue belum lama ini.

"Film ini benar-benar menginspirasi koleksi kali ini. Ketika saya datang untuk melihat lokasi ini, yang mana sudah bertahun-tahun yang lalu, sebelum digunakan untuk son et lumiere (pertunjukkan cahaya), saya untuk menggunakan lokasi ini perlu warna-warni pakaian yang kuat seperti hitam dan putih," ujar Viard.
Sejumlah model mengenakan busana karya rumah mode Chanel untuk koleksi Chanel Cruise 2021/22 yang digelar di Les Baux, Prancis pada Selasa (4/5). (ANTARA/Chanel)
 

Sejumlah model mengenakan busana karya rumah mode Chanel untuk koleksi Chanel Cruise 2021/22 yang digelar di Les Baux, Prancis pada Selasa (4/5). (ANTARA/Chanel)


Menurut Viard, menggunakan warna lain selain dua warna kontras itu, akan menghilangkan nuansa Les Baux yang "sangat Prancis", melainkan akan memunculkan nuansa Timur Tengah seperti di Petra atau Mesir.

Gabrielle “Coco” Chanel sang pendiri rumah mode, memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Jean Cocteau. Viard sangat senang membaca surat yang dikirim Cocteau kepada Chanel, dan komunikasi di antara keduanya menjadi inspirasi Viard untuk koleksi kali ini.

Viard mengaku bahwa koleksi ini menggunakan 100 persen bahan wool berkelanjutan yang dibuat oleh penyulam dari Lesage, yang digambarkan Viard sebagai palet "Cézanne".

Koleksi Chanel Cruise kali ini menampilkan siluet yang mudah dan sederhana. Tampak nyaman namun juga trendi untuk dikenakan para remaja 90'an. Longgar di bagian pinggang, bentuk rok yang bergelombang dan tumit sepatu rendah, yang sebagian besar berwarna putih dan berujung lancip, menimbulkan kesan mod sensibility.
Sejumlah model mengenakan busana karya rumah mode Chanel untuk koleksi Chanel Cruise 2021/22 yang digelar di Les Baux, Prancis pada Selasa (4/5). (ANTARA/Chanel)

Sejumlah model mengenakan busana karya rumah mode Chanel untuk koleksi Chanel Cruise 2021/22 yang digelar di Les Baux, Prancis pada Selasa (4/5). (ANTARA/Chanel)

Sebagian besar penampilan dilengkapi dengan kalung choker berlogo Chanel, jepit rambut, dan cincin bibir dan diakhiri dengan celana ketat jala hitam. Crop top ala remaja 90'an yang memamerkan perut dipadu dengan ikat pinggang bertatahkan mutiara dan rok mini low-rise. Sejumlah tampilan mengingatkan pada Alicia Silverstone dalam film remaja bertajuk "Clueless" yang tayang pada 1995.

Untuk nuansa modern, Viard membuat koleksi berdasarkan referensi Mod dan Punk. Hal itu tampak jelas dari aneka rok mini hitam dan putih yang mencolok, jas dan gaun mantel yang dilapisi dengan aneka manik-manik. Viard mengaku bahwa manik-manik yang dia gunakan merupakan stok surplus dari sulaman Montex untuk pertunjukan couture Karl Lagerfeld untuk rumah mode Chanel.

Kemudian ada aneka stoking jala yang merupakan ciri khas gaya Mod, aksesoris termasuk ikat pinggang kulit, dengan sabuk beritsleting yang dikenakan di pinggang atau paha, bretel rantai tas tangan, dan kalung choker yang jadi ciri khas dari gaya Punk. Begitu pula dengan detil seperti pinggiran kulit bergaya rock and roll pada gaun shimmy, dan finishing mentah yang digunakan untuk mengelim rok dan manset.
Sejumlah model mengenakan busana karya rumah mode Chanel untuk koleksi Chanel Cruise 2021/22 yang digelar di Les Baux, Prancis pada Selasa (4/5). (ANTARA/Chanel)
Sejumlah model mengenakan busana karya rumah mode Chanel untuk koleksi Chanel Cruise 2021/22 yang digelar di Les Baux, Prancis pada Selasa (4/5). (ANTARA/Chanel)


Sementara itu, setelan grafis dengan siluet jaket bergaya 90'an yang dipadu dengan blus pas tubuh bergaya peplum. Viard juga membawa koleksi Chanel dari tahun 1930-an berupa blus yang membungkus tubuh menyerupai perban. Namun kini blus itu dirancang ulang menyerupai bodycon yang dipadu dengan celana sarouel.

Ada banyak koleksi elegan khas Chanel yang ditampilkan, seperti gaun renda berwarna putih gading yang bertaburan sulaman. Kemudian ada celana linen putih berpinggang lebar dan berkaki lebar serta gaun sweater katun dengan sulaman bermotif bunga liar khas Provence seperti lavender, thyme, cosmos aster, ranunculus dan felicia biru.

Sebagai penutup, gaun beludru hitam pendek, masing-masing dikenakan dengan jubah rajutan dan macramé, memberikan gaya teatrikal.

Baca juga: Harga terus menanjak, tas mewah jadi investasi menggiurkan

Baca juga: Chanel luncurkan iklan baru untuk tasnya yang ikonik


Baca juga: Aktris spesial di peragaan busana Chanel hingga peluncuran smartwatch

Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021