Manajer SFC Hendri Zainuddin yang dihubungi dari Palembang, Rabu, mengatakan, Stadion Manahan Solo terbilang lebih baik kondisinya dibandingkan Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Sementara, selama ini skuad SFC terbiasa berlatih di stadion dengan kualitas baik dan berstandar internasional.
"Pemain lebih senang bermain di Stadion Manahan, karena kondisi rumputnya lebih baik," kata dia.
Dia melanjutkan, pemindahan ini memudahkan "Laskar Wong Kito" untuk beradaptasi pada pertandingan nanti.
"Pemain SFC tentunya akan lebih senang bermain di lapangan bagus, karena memang terbiasa dengan kondisi itu. Dengan begitu, pemain diharapkan dapat mengeluarkan seluruh performanya tanpa merasa terganjal oleh permasalahan non teknis lagi," kata dia.
Senada dengan Hendri, pelatih SFC Rahmad Darmawan mengaku sangat menaruh atensi dengan kondisi lapangan saat bertanding karena sempat mengalami pengalaman buruk karena permasalahan non teknis ini.
Dia menyebutkan seperti saat menjajal Persitara Jakarta Utara di ajang Liga Super yang pertandingannya di gelar di yang terbilang tidak layak yakni Stadion Soemantri Bojonegoro. Walhasil SFC harus tertunduk malu karena kalah 5-1.
"Kondisi lapangan tempat bertanding tidak dapat dianggap sepele, terlebih jika para pemain biasa bermain di lapangan bagus. Mereka tentunya akan terkejut dengan situasi lapangan yang kurang baik, dan ini akan mempengaruhi penampilan tim. Jika tidak dapat diatasi hasilnya seperti saat menghadapi Persitara lalu," kata dia.
Untuk itu, dia melanjutkan, sebelum keberangkatan ke Sidoarjo, untuk menghadapi Persipura Jayapura telah memindahkan tempat latihan dari Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring ke Stadion Madya Bumi Sriwijaya.
"Saya menginginkan anak-anak terbiasa dengan kondisi lapangan Stadion Sidoarjo yang tidak begitu baik," kata dia.
SFC berhasil melenggang ke partai final setelah mengubur Persipura Jayapura melalui adu penalti 5-3, di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa malam (27/7).(*)
(ANT-039/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
