Surabaya (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia Kota Surabaya berencana melakukan konsultasi dengan KONI Jawa Timur, untuk memastikan pencairan dana pembinaan bagi Pengurus Cabang Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Surabaya.

Ketua Umum KONI Kota Surabaya Heroe Poernomohadi yang ditemui Minggu, mengakui dualisme kepengurusan yang terjadi pada Pengcab PSSI Surabaya membuat pihaknya tidak gegabah mengambil keputusan karena dana pembinaan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Dalam waktu dekat kami akan berkonsultasi dengan KONI Jatim untuk meminta petunjuk, siapa dari dua kepengurusan PSSI Surabaya itu yang paling sah mendapatkan dana pembinaan," katanya.

Heroe Poernomohadi mengatakan pihaknya telah melakukan konsultasi dengan sejumlah pihak terkait, seperti PSSI Pusat dan Pemerintah Kota Surabaya, namun belum mendapatkan jawaban yang memuaskan.

"Mudah-mudahan konsultasi dengan KONI Jatim sebagai induk organisasi kami (KONI kabupaten/kota, red.) bisa memberikan solusi terbaik. Kalau belum ada solusi, mungkin KONI Surabaya akan mengambil alih Pengcab PSSI," katanya menambahkan.

Dualisme kepengurusan tersebut, lanjut Heroe, sangat berdampak terhadap program pembinaan sepak bola di Surabaya sehingga harus segera diselesaikan.

Seperti diketahui, kepengurusan PSSI Kota Surabaya sejak dua bulan terakhir terpecah menjadi dua, yakni satu pimpinan Saleh Ismail Mukadar dan satu lainnya dipimpin Wisnu Wardhana.

Baik Pengcab PSSI Surabaya pimpinan Saleh Mukadar maupun Wisnu Wardhana, sama-sama mengklaim sebagai organisasi yang paling sah dan berhak mendapatkan dana pembinaan.

Namun, KONI Surabaya justru menganggap kedua kepengurusan itu sama-sama tidak sah dan tidak berhak mendapatkan dana pembinaan untuk triwulan ketiga yang rencananya cair pada Agustus mendatang.

KONI Surabaya juga pernah mengusulkan untuk menggelar musyawarah cabang ulang, namun salah satu kubu menolaknya.(D010/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010