Surabaya (ANTARA News) - Penjualan mobil jenis "multi purpose vehicle/MPV" diyakini mendominasi pasar otomotif nasional menyusul meningkatnya permintaan konsumen di negeri ini terhadap kendaraan bermotor roda empat tersebut.

"Sampai saat ini, penjualan MPV menjadi tulang punggung utama sektor otomotif nasional. Apalagi, penguasaan pasarnya mampu mencapai 44,8 persen dari total pasar mobil yang beredar secara nasional," kata Ketua Pembina Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Bambang Trisulo, saat dihubungi ANTARA, di Jakarta, Sabtu.

Ia memperkirakan, penjualan mobil jenis "MPV" di Indonesia pada semester I tahun 2010 tumbuh dua kali lipat atau setara dengan 48.157 unit dibandingkan pencapaian pada periode sama tahun 2009.

"Sementara, per semester I/2009 angka penjualan `MPV` di tanah air sekitar 22.695 unit," ujar pria mantan Ketua Umum Gaikindo tersebut.

Akan tetapi, ia menyebutkan, sepanjang tahun lalu penjualannya dapat mencapai 263.460 unit dari total pasar nasional sebanyak 588.000 unit.

"Di sisi lain, misalnya di kalangan konsumen premium penjualan mobil jenis tersebut lebih tinggi," katanya.

Ia menambahkan, tahun ini pasar menengah ke atas itu diprediksi tumbuh mencapai 1.420 unit sedangkan pada tahun lalu hanya terjual 544 unit.

"Terkait kendala laju pertumbuhan penjualan, salah satunya rencana kenaikan batas atas pajak penjualan barang mewah (PPnBM) menjadi 200 persen.

"Padahal, sebelumnya sekitar 75 persen," katanya.

Menyikapi rencana pemerintah tersebut, "Chief Operating Officer/COO" PT Astra International Tbk - Auto 2000, Jodjana Djody, mengaku, apabila kebijakan tersebut terealisasi diproyeksikan harga mobil premium mengalami kenaikan di luar batas kewajaran.

"Apalagi, mayoritas mobil jenis `MPV` premium masih impor `complete build up/CBU` sehingga komponen pajak berpengaruh besar terhadap harga," katanya.

Selain itu, lanjut dia, kebijakan kenaikan pajak itu dapat berpotensi menaikkan penjualan mobil pada tahun ini menyusul pasar mobil premium umumnya berspekulasi membeli kendaraan pada kondisi baru.

"Pembelian itu karena mayoritas konsumen premium menilai kebijakan itu mengutungkannya terutama sebelum pemerintah menerapkan kenaikan pajak PPnBM," katanya.(*)

(ANT-071/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010