Makassar (ANTARA News) - Puluhan mahasiswa menggelar renungan malam di bawah fly over Kota Makassar sebagai bentuk duka cita atas meninggalnya Herman, aktivis Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi di Kabupaten Garut.

Koordinator Aksi, Alwi Assagaf, di Makassar, Jumat malam, mengatakan, dalam renungan malam tersebut, mahasiswa menuntut agar pihak Kepolisian segera mengusut tunta kasus penembakan terhadap Herman dan memberikan sanksi seberat-beratnya terhadap pelaku penembakan.

"Kami juga mendesak agar Komnas HAM dan Komisi III DPR RI untuk melakukan investigasi dugaan pelanggaran HAM dan penyalahgunaan wewenang anggota kepolisian yang melakukan penembakan itu," tegasnya

Ia mengatakan, peristiwa ini menunjukkan tindakan yang sangat tidak profesional dari anggota kepolisian.

Saat ini, kata dia, proses hukum masih terus berlanjut, dan sudah ada penahanan tersangka.

"Namun, belum ada kejelasan mengenai motif penembakan yang dilakukan terhadap Herman," tuturnya.

Ia mengaku, penembakan ini mempunyai motif terselubung, mengingat Herman seringkali melakukan unjuk rasa menentang kenaikan tarif dasar listrik dan unjuk rasa bersama warga Pasir Wangi di Garut.

Herman (23) alias Oday, adalah warga Kampung Cipayung, Sukamulya, Pakenjeng, Garut yang tewas tertembak pistol polisi pada dahi kanan.

Mahasiswa tingkat II jurusan PPKN, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Garut ini tewas Senin (19/7) malam, dan jenazah korban langsung dibawa ke RSUD Dr Slamet, Garut guna menjalani otopsi.

Herman diduga tewas terkena tembakan yang berasal dari senjata milik Briptu Sopyan anggota Polsek Pakenjeng Garut yang saat ini menjalani pemeriksaan intensif di kepolisian setempat. (ANT103/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010