Banda Aceh (ANTARA News) - Bupati Simeulue Darmili segera mendatangkan ahli geologi untuk meneliti lebih jauh kemungkinan adanya sumber minyak dan gas di Desa Anao Kecamatan Teupah Selatan di kabupaten itu.

"Saya sudah minta ahli geologi datang ke sini untuk meneliti kemungkinan adanya sumber migas di Desa Anao," katanya saat meninjau di Desa Anao, Senin.

Penelitian tersebut dilakukan menyusul adanya informasi ditemukannya indikasi sumber migas di lokasi pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) milik Perusahaan Perkebunan Daerah Kabupaten Simeulue (PDKS) di Desa Anao.

Informasi itu disampaikan pihak perusahaan pelaksana pembangunan PKS PDKS, PT Amarta Karya yang tengah melakukan pembangunan pondasi pabrik.

Kepala pelaksana pembangunan PKS PDKS Hugeng mengatakan indikasi sumber migas ditemukan pada tanggal 12 Juli 2010 saat sedang melakukan pengukuran kepadatan tanah.

Sekitar kedalaman tujuh meter keluar semburan lumpur dan saat dihidupkan korek api di lubang pengeboran menimbulkan nyala api yang terus menerus.

"Melihat keanehan ini kami langsung menghentikan pengeboran dan melaporkanya keatasan dan akhirnya disampaikan ke Bupati Darmili," katanya.

Mendapat laporan tersebut, Bupati Darmili beserta Kapolres AKBP Parluatan Siregar, Dandim 0115 Letkol Inf Tono, Sekretaris Komisi-C DPRK Simeulue, Rahmad dan Dirut PDKS H Aliuhar meninjau lokasi.

Mengingat kunjungan mendadak dan keterbatasan alat di lokasi, sehingga tidak maksimal. Kunjungan tersebut akan dilanjutkan Selasa (20/7).

Darmili menyatakan indikasi adanya sumber migas di lokasi PKS sudah disampaikan ke ahli geologi dan akan segera datang ke daerah kepulauan itu untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

Sementara itu, Sekretaris Komisi-C Rahmad mendukung upaya bupati untuk mendatangkan ahli geologi.

Tapi menurut Rahmad, sebaiknya bupati dalam menindaklanjuti hal tersebut minta bantuan secara resmi kepada pemerintah provinsi atau pemerintah pusat serta pihak ahli pertambangan supaya melakukan penelitian dan pengkajian.

"Jika informasi tersebut benar dan diketahui seberapa besar kandungan migas dan volumenya cukup besar maka pembangunan PKS dihentikan, tapi jika sebaliknya keberadaan pabrik tetap dilanjutkan," katanya. (IFL*BDA1/K004) 

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010