Jakarta (ANTARA News) - Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Honda di Indonesia, PT Honda Prospect Motor (HPM), optimistis mampu menaikan penjualan produk "Multy Purpose Vehicle" (MPV) New Honda Freed hingga 1.200 unit per bulan.

"Target kita saat awal diluncurkan 1.000 unit per bulan. Dengan `facelift` kita naikan target penjualan menjadi 1.200 unit per bulan," kata Marketing and After Sales Service Director PT HPM, Jonfis Fandy, saat meluncurkan New Honda Freed di Jakarta, Kamis.

Ia menampik kabar bahwa keputusan HPM merilis "facelift" produk MPV tersebut untuk meningkatkan penjualan yang dalam beberapa bulan terakhir mengalami penurunan.

"Di Indonesia produk ini sudah satu tahun, di Jepang sudah dua tahun. Keputusan kita meluncurkan `facelift` untuk membuat produk ini lebih bagus lagi, bukan karena penjualannya yang mulai turun," ujar dia.

Penurunan penjualan di bulan Juni yang mencapai sekitar 590 unit lebih karena dealer menahan pemasaran sambil menunggu diluncurkannya seri terbaru Honda Freed, lanjut Jonfis. "Dealer sudah tahu kalau akan ada `facelift` dengan tambahan banyak fitur karena itu mereka lebih memilih menunggu memasarkan`.

Dengan pertambahan beberapa fitur seperti Power Retractable Door Mirror dengan Side Turn Signal, Power Sliding Door, dan Automatic Air Conditioner (AC) serta tambahan fitur keselamatan, ia yakin mampu meningkatkan penjualan hingga 1.200 unit per bulan.

Stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan menurunnya suku bunga acuan, ia mengatakan produk MPV-nya ini tidak mengalami kenaikan harga, yakni 258,5 juta untuk tipe Power Sliding Door (PSD) dan Rp238 juta untuk tipe non PSD (on the road Jakarta).

"Kami tidak menaikan harga tapi lebih memilih untuk menambahkan fitur-fitur menarik sehingga sesuai dengan harga sekarang. Untuk program diskon tidak bisa diumumkan sekarang nanti biar dealer saja yang menawarkannya," ujar Jonfis.

Namun demikian, ia mengatakan pihaknya akan tetap menawarkan berbagai program terkait financial, seperti diskon pembayaran dimuka, cicilan murah di tiga bulan pertama, atau suku bunga yang rendah.

"Selama ini pasar Honda memang lebih pada konsumen yang membayar tunai. Tapi sekarang kita upayakan juga menggarap pasar yang menggunakan pembayaran kredit," tambahnya. (*)

V002/S025

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010