Kendal (ANTARA News) - Sedikitnya 13 ribu tabung elpiji rusak ditemukan di stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE) Kendal, Jawa Tengah, selama empat bulan terakhir dan ditarik sebagai bagian dari upaya mengurangi kecelakaan dalam penggunaan bahan bakar gas.

Belasan ribu tabung itu sekarang ditampung di SPBE Kendal, wartawan ANTARA melaporkan dari Kendal, Rabu.

Manager Operasional SPBE Kendal, Zainal Muttaqin, mengatakan, tabung elpiji itu ditemukan dari pengguna tabung gas di Kendal sejak Maret hingga Juni 2010. Tabung yang rusak itu rata-rata berukuran 3 kg.

Menurut dia, kerusakan itu terjadi pada las-lasan tabung yang bocor, valp pada tabung, tabung yang belum berlabel SNI, dan cat pada tabung sudah kusam karena sudah mengelupas.

"Setiap hari rata-rata kami menemukan 20-an tabung elpiji yang rusak dari warga," katanya.

Ia mengatakan, setiap bulan pihaknya mencatat kerusakan tabung elpiji tersebut, kemudian melaporkannya ke PT Pertamina untuk dicarikan penggantinya.

Hingga saat ini, kata dia, pihaknya belum mendapatkan ganti dari Pertamina, meskipun jauh-juah hari sudah melaporkannya.

Meskipun begitu, kata dia, pihaknya memiliki 5.000 tabung gas cadangan sebagai pengganti sementara. Menurutnya, dari pihak agen akan mencatat tabung milik warga yang rusak, kemudian diganti dengan tabung gas cadangan tersebut.

"Saya harap pengguna tabung elpiji jika ditemui kerusakan segera melapor ke agen untuk dicarikan penggantinya," katanya.

Ia menambahkan, mengenai aksesoris seperti selang dan regulator pada tabung gas yang rusak dan belum SNI akan segera diganti sebelum bulan Ramadhan, mengingat pada bulan tersebut, warga sering menggunakan elpiji untuk memasak.

Menurut dia, meskipun di Kendal ada sembilan agen penjualan elpiji, tapi untuk penukaran aksesoris yang rusak hanya ada tiga agen yang disediakan, yaitu di Kendal, Boja dan Sukorejo.

Sementara Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan Perindustrian Energi dan pertambangan Kabupaten Kendal, Heru Yuniarso, mengatakan, penggunaan selang dan regulator pada tabung elpiji idealnya maksimal satu tahun.

"Setelah itu warga seharusnya mengganti yang baru, karena untuk mengantisipasi kebocoran," katanya.

Menurut dia, penggantian selang dan regulator bagi pengguna tabung elpiji tidak gratis, masyarakat diminta mengganti biaya produksi, yakni untuk selang Rp15 ribu, sedangkan untuk regulator Rp20 ribu.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010