Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat telah mengusir seorang pria yang dilaporkan akan menjadi agen ke-12 Rusia dalam jaringan spionase yang berakhir pekan lalu dengan pertukaran mata-mata ala Perang Dingin, kata seorang pejabat AS, Selasa.

Alexey Karetnikov telah "diperintahkan keluar dari AS oleh seorang hakim imigrasi," kata Matt Chandler, seorang jurubicara Departemen Keamanan dalam Negeri, sebagaimana dikutip dari AFP dan Reuters.

Pernyataan itu menyusul laporan Wall Street Journal yang mengatakan, pria berusia 23 tahun itu telah ditahan di Amerika sebagai bagian dari penyelidikan federal satu dasawarsa lamanya terhadap jaringan mata-mata tersebut.

Chandler mengatakan pengusiran itu telah diperintahkan Senin, tapi ia menolak menyebutkan kapan persisnya pengusiran itu dilakukan. Ia memperkirakan pengusiran itu terjadi setelah ada perjanjian yang mana Karetnikov "mengakui bahwa ia hadir di AS sebagai pelanggaran atas undang-undang imigrasi".

Karetnikov secara sukarela menyetujui pengusirannya ketimbang menghadapi proses pengadilan, kata pejabat tersebut, yang menambahkan orang itu akan menghadapi hukuman kriminal dan sipil jika ia kembali ke AS "tanpa memperlihatkan izin Pemerintah AS".

Ke-10 agen yang ditangkap, yang mengaku bersalah bekerja sebagai agen rahasia selama satu dasawarsa, dengan cepat telah dikirim pulang ke Rusia, Jumat lalu, sebagai pertukaran bagi empat mata-mata yang dihukum di Rusia.

Pertukaran seperti itu dilakukan tampaknya dimaksudkan untuk membatasi kerusakan hubungan yang meningkat antara kedua negara berkuasa tersebut.

Agen ke-11 telah ditangkap di Siprus, tapi kemudian menghilang setelah menempatkan uang jaminan.

Pria yang diduga agen-12 Rusia itu, menurut Reuters, baru datang di AS Oktober tahun lalu, dan diawasi dengan dekat oleh agen FBI.

Seorang pejabat penegak hukum AS mengatakan tidak ada bukti orang Rusia terakhir itu memiliki atau telah meloloskan informasi rahasia. Ia tidak didakwa dengan pelanggaran kejahatan.

"Orang itu bukan tangkapan besar," katanya. Lokasi orang itu tak diungkapkan.

Pertukaran mata-mata itu telah membantu memecahkan skandal yang mengancam hubungan AS-Rusia yang tegang. Pertukaran (banyak mata-mata) seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya, tapi lebih merupakan pelengkap Perang Dindin.
(S008/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010