Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Wapres Boediono mengoordinasikan materi dan substansi Pidato Kenegaraan serta Keterangan Pemerintah atas RUU APBN 2011 yang akan dibacakan oleh Presiden di hadapan DPR Agustus mendatang.

"Wapres saya persilakan untuk mengkoordinasikan (pidato kenegaraan) sehingga materi dan substansi pidato tajam, menyangkut masalah-masalah aktual dan menentukan arah pembangunan dan desain APBN 2011," kata Presiden di Kantor Presiden Jakarta, Selasa, sebelum memimpin rapat terbatas tentang penyelenggaraan ibadah haji.

Presiden juga meminta agar sejumlah isu pembangunan yang penting bagi rakyat juga tercantum dalam pidato tersebut.

"Sejumlah isu pembangunan yang penting saya sampaikan pada rakyat meski forumnya paripurna DPR dan DPD, tapi hakekatnya saya bicara pada rakyat Indonesia. Tolong dipersiapkan dengan baik karena memerlukan sinergi dan sinkronisasi," katanya.

Menurut Presiden, seringkali kementerian dan lembaga mengajukan substansi yang terlalu luas yang tidak mungkin diwadahi dalam pidato yang paling lama sekitar 50 menit. "Sehingga dipilih betul yang benar-benar kontekstual dengan perkembangan situasi di tanah air kita," katanya.

Presiden secara rutin menyampaikan Pidato Kenegaraan serta Keterangan Pemerintah atas RUU APBN menjelang peringatan ulang tahun kemerdekaan pada 17 Agustus.

Dalam rapat terbatas itu hadir antara lain Wakil Presiden Boediono, Menko Kesra Agung Laksono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mendagri Gamawan Fauzi, Menag Suryadharma Ali, Menhub Freddy Numberi, Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar, Menbudpar Jero Wacik, Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih, dan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari.(*)
(T.G003*D013/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010