Yogyakarta (ANTARA News) - "Jogjakarta Goverment Wacht" mendesak PT Pertamina Pemasaran Yogyakarta segera menarik perlengkapan kompor gas dari konversi minyak tanah yang tidak sesuai dengan standar dan menggantinya dengan yang berkualitas tinggi untuk menjamin keamanan masyarakat.

"Sampai saat ini Pertamina Yogyakarta belum juga menarik perlengkapan kompor gas seperti tabung, regulator maupun selang yang tidak sesuai standar nasional Indonesia (SNI), padahal sudah ada sejumlah kejadian meledaknya tabung gas," kata koodinator "Jogjakarta Goverment Wacht" (JCW) Dadang Iskandar, Jumat.

Dia menilai Pertamina begitu lambat menarik tabung-tabung elpiji berikut peralatannya walaupun program itu telah menyebabkan sejumlah warga kehilang harta, luka-luka dan bahkan kehilangan nyawa.

"Penarikan perlengkapan kompor gas maupun pembagian perlengkapan yang sesuai standar bisa dilakukan dengan cepat dengan melibatkan pengurus dusun dan desa. Sekarang untuk menariknya kembali dan menggantinya dengan yang lebih baik, kenapa tidak bisa seperti dulu saat program konversi dilaksanakan," katanya.

Ia mengatakan, Pertamina jangan beralasan bahwa program konversi elpiji 3 kilogram (kg) tersebut dijamin dengan asuransi dan bahwa setiap masyarakat yang mengalami kecelakaan akibat gas elpiji 3 kg akan mendapatkan ganti uang.

"Sekalipun program ini diasuransikan, rakyat tentunya tetap tidak ingin menanggung risiko sehingga mereka tidak mau memakai kompor gas yang tidak aman," katanya.(*)

V001/S006/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010