Tim yang beranggotakan pendaki muda dari Wanadri itu berdasarkan jadwal yang ada akan berangkat ke Tanzania, Afrika dari Indonesia pada 26 Juli 2010.
"Latihan fisik terus dilakukan pagi dan sore. Mereka juga diasramakan. Hal ini kami lakukan agar persiapan pendakian kedua lebih maksimal," kata Ketua Harian "7 Summits Expedition" Yoppi R. Saragih, saat dikonfirmasi dari Jakarta, Kamis.
Menurut dia, selain latihan fisik seluruh pendaki juga harus mematuhi semua program yang telah dipersiapkan menjelang pendakian baik yang menyangkut masalah gizi maupun kesehatan para pendaki.
Untuk gizi, kata dia, seluruh pendaki yang akan mendaki puncak tertinggi di Afrika itu harus mematuhi apa yang direkomendasikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung selaku tim kesehatan.
"Medical check up juga terus dilakukan. Semakin dekat keberangkatan persiapannyapun juga lebih diperketat. Kami ingin semuanya berjalan sesuai dengan harapan," katanya menambahkan.
Ia menambahkan, sebelum latihan fisik rutin di Bandung, Tim Alpa yang beranggotakan Ardesir Yaftheby, Iwan Irawan, Martin Rimbawan, Nurhuda, Fadjri Al Luthfi, dan Gina Afriani juga melakukan tes fisik di Gunung Bromo dan Semeru Jawa Timur.
Sebelumnya Tim "7 Summits Expedition" sukses mendaki puncak tertinggi di Oceania yaitu Puncak Ndugu-Ndugu (4.884) di Papua 18 April lalu. Selanjutnya sasaran kedua adalah Puncak Kilimanjaro (5892) di Tanzania Afrika dan dilanjutkan Pucak Elbrus (5.642) di Rusia pada pertengahan Agustus-September mendatang.
Sasaran keempat adalah Puncak Vinson Massif (4.897) di Antartika pada pertengahan Desember 2010-Januari 2011, sasaran kelima Puncak Denali/Mc Kinley (6194) di Alaska pada pertengahan April-Mei 2011.
Sasaran keenam adalah Puncak Aconcagua (6.962) di Argentina pada pertengahan November-Desember 2011 dan sasaran ketujuh adalah Puncak Sagarmatha/Everest (8.850) di Nepal pada pertengahan April-Mei 2012.(*)
(T.B016/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
