Jakarta (ANTARA News) - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSD), pengembang kawasan skala besar di Kabupaten Tangerang, Banten, berkeyakinan meraih target penjualan Rp2 triliun pada 2010 dengan kontribusi terbesar di sektor perumahan Rp1,5 triliun, sedangkan sisanya dari komersial.

"Kalau melihat iklim properti pada tahun 2010 yang terus membaik kami optimistis mampu meraih target Rp2 triliun," kata Direktur Utama PT Bumi Serpong Damai Tbk, Harry Budi Hartanto di Jakarta, Rabu, usai rapat umum pemegang saham (RUPS).

Menurut Harry, sampai dengan Mei 2010 penjualan dari rumah sudah mencapai Rp680 miliar, sehingga untuk kuartal III dan IV masing-masing masih harus dikejar Rp400 miliar lagi untuk mencapai target Rp1,5 triliun.

Harry mengatakan, dalam rangka memenuhi target tersebut BSD merencanakan pembangunan kawasan tahap II seluas 2000 hektar, menyusul keberhasilannya mengembangkan kawasan tahap I seluas 1.500 hektar.

Lebih jauh Direktur BSD, Petrus Kusuma menjelaskan, pengembangan tahap II mencakup pembangunan dua kluster perumahan Forestra 72 hektar dan The Icon 74 hektar, pusat pendidikan "Edu Town" seluas 50 hektar, serta kawasan perkantoran BSD Office Park 25 hektar.

Forestra nantinya akan dibangun sebanyak 2014 unit rumah dengan harga Rp590 juta sampai Rp1,8 miliar, serta The Icon sebanyak 1.027 unit rumah dengan harga Rp500 juta sampai Rp1,7 miliar.

Sedangkan di kawasan Edu Town 50 hektar sudah dipasarkan 2 lot masing-masing seluas 5 hektar untuk Swiss German University dan Prasetya Mulya.

Sementara itu untuk BSD Office Park tengah dibangun gedung perkantoran 15.000 meter persegi (5 lantai) diharapkan selesai pada akhir 2011, jelasnya.

Lebih lanjut Direktur BSD lainnya, Hermawan Wijaya mengatakan, untuk hunian pada bulan Juni dan Juli 2010 akan masuk pasar 300 unit hunian dengan harga di atas Rp1 miliar sehingga akan memberikan kontribusi positif bagi penjualan semester II.

Dia juga mengatakan, dengan dibangunkan dua universitas di Edu Town maka akan meningkatkan permukiman dan asrama mahasiswa yang pada akhirnya memberikan kontribusi pada penjualan.

Harry juga optimis, membaiknya perkembangan properti tidak hanya terjadi pada tahun 2010 akan tetapi juga akan terjadi pada dua tahun mendatang sehingga diperkirakan penjualan dapat mencapai Rp3 triliun.

Untuk belanja modal (capital expenditure) Harry mengatakan, BSD belum ada rencana untuk menerbitkan saham lagi mengingat dari penjualan saja sudah memadai untuk membiayai belanja modal.

Dia mengatakan, kalau dari target Rp2 triliun dapat dikumpulkan 60 persen atau Rp1,2 triliun untuk belanja modal ditambah dana ditangan sendiri Rp1,2 triliun maka sudah terkumpul Rp2,4 triliun.

Harry mengatakan, belanja modal perusahaan akan dipergunakan untuk melaksanakan akuisisi lahan untuk memenuhi target 4500 hektar atau masih dibutuhkan 3.200 hektare lahan lagi, setelah 1.500 hektare selesai dibangun. (G001/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010