Bandung (ANTARA News) - Sebanyak 117 calon perawat dan pengasuh orang jompo mengikuti pelatihan Bahasa Jepang di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Bandung selama dua bulan sejak Selasa (8/6) sebelum ditempatkan ke Negeri Sakura.

Deputi Penempatan pada Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)Ade Adam Noch dalam surat elektronik yang diterima ANTARA di Bandung, Rabu, menyebutkan, ke-117 orang itu terdiri atas 39 orang calon perawat di rumah sakit (nurses) dan 78 orang calon pengasuh jompo (care givers).

Pemerintah Indonesia dan Jepang memiliki kesepakatan kerja sama kemitraan bidangh ekonomi antara lain Jepang membutuhkan 1.000 orang perawat dan pengasuh jompo dari Indonesia.

"Dari tahun ke tahun ada banyak kemajuan dalam seleksi penempatan TKI Kesehatan ke Jepang. Di tahun ketiga kini ada psiko test," ujar Ade Adam Noch.

Ade yang hadir pada acara pembukaan pelatihan itu bersama Dubes Jepang untuk Indonesia Kojiro Shiojiri, Direktur Penempatan BNP2TKI Haposan Saragih, Rektor UPI Sunaryo Kartadinata, mengatakan, dengan adanya tes psikologi ini bisa terlihat sejauh mana kesiapan mental calon TKI bidang kesehatan nantinya selama bekerja di Jepang.

Termasuk aspek kognitif, kultural dan intelektual para pesertanya, katanya.

Kepada ke-117 peserta terpilih, Ade mengharapkan agar mereka menyiapkan diri sebaik-baiknya untuk mengikuti pelajaran di kampus UPI.

Ia menambahkan, tes nasional perawat di Jepang sangat berat.

"Hanya ada 2 orang Indonesia yang berhasil dari tes di tahun pertama tes perawat yang diadakan secara nasional di Jepang," katanya.

Ke depan, Ade mengharapkan melalui bantuan pendampingan Lembaga Pemberi Bea Siswa dari pemerintah Jepang (AOTS), akan banyak peserta didik yang bisa berhasil lulus dalam tes nasional perawat di Jepang.

AOTS (The Asociation Overseas Training Scholarship) berperan menyiapkan calon perawat dan pengasuh orang jompo agar berkualitas lebih tinggi.

"Kami tidak ingin masyarakat dan Pemerintah Jepang kecewa," kata Ade.

Sesuai program kemitraan ekonomi Jepang-Indonesia (IJEPA), Jepang telah menerima 570 calon perawat dan pengasuh lanjut usia dari Indonesia, yang merupakan bagian dari kesepakatan kemitraan ekonomi Jepang-Indonesia (IJEPA).

Perinciannya, tahun 2009 sebanyak 208 orang, 2009 menjadi 362, dan tahun 2010 hanya 117 calon TKI.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010