Jember (ANTARA News) - Dua korban selamat air terjun (Antrokan) Logan, yakni Fitriana(15) dan Siti Vera(15), dikeluarkan dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) Nurul Islam (Nuris) tanpa alasan yang jelas. Ibu Fitriana, Juariyah (29) ketika ditemui di Jember, Selasa, mengaku tidak pernah mengajukan surat pengunduran diri putrinya Fitriana untuk pindah ke sekolah lain karena empat bulan lagi anaknya menghadapi ujian nasional (UN). "Anak saya dilarang melanjutkan sekolah di SMP Nuris dan tidak ada alasan yang jelas," kata Juariyah. Menurut dia, penjelasan dari salah seorang guru menyatakan lebih baik dua siswi korban selamat Antrokan diminta mengundurkan diri dari sekolah. "Fitriana adalah siswi yang berprestasi karena mendapatkan beasiswa, namun sayangnya saat ini dia dilarang melanjutkan di SMP Nuris. Saya tidak tahu kenapa," katanya. Meski demikian, kata Juariyah, dirinya pasrah terhadap kebijakan SMP Nuris asalkan anaknya bisa melanjutkan sekolah karena beberapa bulan lagi UN digelar. Ia menjelaskan, setelah kejadian air terjun Logan di Kelurahan Slawu, Kecamatan Patrang, anaknya tidak diperbolehkan masuk sekolah karena diizinkan beristrirahat untuk menghilangkan trauma. "Setelah menerima rapor, saya baru tahu kalau Fitriana dan Siti Vera dikeluarkan oleh pihak sekolah," katanya menerangkan. Sementara itu, Kepala SMP Nuris, Samak, membantah telah mengeluarkan Fitriana dan Siti Vera karena yang ditandatanganinya adalah surat permohonan pindah dari pihak keluarga. Persoalan itu, kata dia, sudah ditangani oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Adi Purwanto. "Informasi yang saya dengar, kedua siswi tersebut akan pindah ke SMP Muhammadiyah Jember," katanya. Menurut dia, tidak ada sanksi dari sekolah yang megeluarkan dua siswi tersebut setelah kejadian air terjun Logan yang menyebabkan empat siswi SMP Nuris meninggal dunia. Pengurus Yayasan Nuris, yang juga Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember, Muchyidin Abdussomad, mengaku tidak tahu tentang persoalan itu karena dua siswi, yakni Siti Vera dan Fitriana bukan siswi tidak tinggal di Asrama Nuris. "Saya tidak tahu tentang dikeluarkannya dua siswi tersebut karena tidak berada di Asrama Nuris," katanya singkat.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009