Jakarta (ANTARA) - BMW Group menargetkan setengah dari penjualannya pada tahun 2030 adalah kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

BMW mengatakan sekitar 90 persen dari kategori pasarnya akan memiliki mobil all-electric tersedia pada tahun 2023, dan BMW i4 akan diluncurkan tiga bulan lebih cepat dari jadwal.

"BMW Group memiliki rencana ambisius untuk 2021. Kami telah memulai tahun baru dengan momentum yang kuat dan bertujuan untuk kembali ke level sebelum krisis secepat mungkin dan melangkah lebih jauh,” kata Kepala Eksekutif BMW AG Oliver Zipse, pada BMW Group Annual Conference yang digelar daring, Rabu.

Baca juga: Mobil listrik BMW iX dirilis akhir 2021

"Kami memiliki peta jalan yang jelas untuk membuat transformasi industri kami menjadi keunggulan kompetitif nyata bagi BMW di tahun-tahun mendatang; yaitu elektrik, digital, dan sirkuler," ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, Zipse mengatakan bahwa perusahaan memprediksi akan memiliki sekitar selusin model EV pada 2023. Pada 2021, tiga model sudah ada di pasaran, yaitu BMW i3, MINI SE, dan BMW iX3. Dua model terbaru yaitu BMW iX dan BMW i4 juga akan bergabung di jajaran EV BMW di tahun ini.

"Peluncuran BMW iX dan BMW i4 akan menandai dimulainya 'serangan' teknologi kami pada tahun 2021. Kedua kendaraan listrik ini akan menjadi tolok ukur BEV (kendaraan listrik baterai/battery electric vehicle) di masa mendatang," kata Zipse.

Perusahaan otomotif asal Jerman itu memperkirakan jumlah kendaraan all-electric-nya akan terus tumbuh dengan rata-rata lebih dari 20 persen per tahun antara tahun 2025 dan 2030.

Baca juga: BMW Grup Indonesia luncurkan mobil listrik tahun depan

Berdasarkan ekspektasi pasar saat ini, kendaraan listrik sepenuhnya diharapkan menyumbang setidaknya 50 persen dari pengiriman BMW Group kepada pelanggan pada tahun 2030.

Angka sebenarnya kemungkinan besar akan berbeda secara signifikan dari satu pasar ke pasar berikutnya dan akan sangat bergantung pada kemajuan yang dibuat dalam perluasan regional infrastruktur pengisian daya.

Selain itu, BMW Group melalui lini MINI juga ditargetkan menjadi merek dengan kendaraan serba listrik. MINI akan memperkenalkan model mesin pembakaran barunya pada 2025, dan hanya akan meluncurkan mobil listrik pada tahun seterusnya.

Pada tahun 2027, kendaraan listrik sepenuhnya akan mencapai setidaknya 50 persen dari semua pengiriman MINI ke pelanggan. Pada awal 2030-an, seluruh rangkaian MINI akan sepenuhnya bertenaga listrik.

Berdasarkan arsitektur kendaraan baru yang dikembangkan untuk mobilitas serba listrik sejak awal, MINI BEV juga akan diproduksi di China bekerja sama dengan pabrikan lokal Great Wall Motor mulai 2023 dan seterusnya.

Baca juga: BMW Indonesia fokuskan elektrifikasi di tahun 2021

Baca juga: BMW X3 xDrive30i M Sport meluncur dengan teknologi dan fitur baru

Baca juga: BMW X7 xDrive40i Opulence rakitan Indonesia meluncur, berapa harganya?
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021