Jakarta (ANTARA) - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyambut kebijakan baru pemerintah untuk industri otomotif, yakni penerapan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), yang dinilai dapat memberi angin segar bagi segenap ekosistem industri otomotif.

"Kami sangat antusias menyambut kebijakan relaksasi PPnBM yang dikeluarkan pemerintah, karena kami yakin kebijakan tersebut akan memberikan napas baru bagi industri otomotif yang belakangan ini mengalami tahun yang berat,” ujar Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi, Selasa (2/3) malam.

Ia menilai bahwa kebijakan tersebut akan mendorong bangkitnya industri otomotif secara luas, termasuk ekosistem pendukung yang meliputi produsen bahan baku, suku cadang, aksesoris, teknologi, hingga lembaga pembiayaan (leasing).

“Kami sangat berharap sesegera mungkin industri kendaraan bermotor di Indonesia bisa pulih kembali, yang dapat ditandai dengan membaiknya penjualan kendaraan bermotor di Indonesia," jelas Nangoi.

Baca juga: Intip harga Toyota setelah insentif PPnBM, Vios turun sampai Rp65 juta

Baca juga: Empat mobil Daihatsu ini dapat insentif PPnBM belasan juta rupiah


Pulihnya penjualan kendaraan bermotor di Indonesia akan membantu bangkitnya ekosistem industri kendaraan bermotor terdampak cukup dalam akibat pandemi pada 2020. Untuk itu, dengan diberlakukannya kebijakan baru pemerintah sejak 1 Maret 2021, maka seluruh mata rantai industri kendaraan bermotor berupaya agar pemulihan bisa dipercepat dan penjualan kendaraan bermotor diharapkan mencapai 70.000-80.000 unit per bulan.

Jika perbaikan berlangsung stabil, maka yang disasar pada tahun 2021 kemungkinan dapat tercapai, dan secara pararel dapat mendorong ribuan perusahaan pendukung dalam ekosistem industri tersebut. Pemulihan juga dapat membantu sekira 1,5 juta pekerja di sektor tersebut untuk kembali bekerja secara penuh sehingga diharapkan dapat membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional. 

Gaikindo juga menyebut penerapan kebijakan pemerintah itu sudah sesuai waktu dan tepat sasaran, karena dijalankan saat kondisi ekonomi nasional menunjukkan perbaikan.

"Meski ada beberapa suara sumbang yang menyatakan bahwa kebijakan relaksasi PPnBM dari pemerintah datang terlambat, namun bagi Gaikindo saat ini adalah waktu yang tepat, karena distribusi vaksin sudah berjalan, kondisi kesehatan nasional mulai membaik, serta perekonomian masyarakat yang mulai kembali menggeliat,” tutur Nangoi.

Gaikindo menyadari bahwa pencapaian yang dicatat industri otomotif Indonesia, termasuk ekspor, merupakan barometer penting bagi masuknya investasi ke dalam negeri.

“Kami dan para anggota optimistis perbaikan industri otomotif juga akan memberikan kontribusi positif bagi negara, oleh karena itu kami siap memberikan dukungan penuh untuk pelaksanaan kebijakan tersebut," tutur Nangoi.

Rizwan Alamsjah, Ketua III Gaikindo yang juga menjabat Vice President PT Krama Yudha menambahkan bahwa perbaikan sudah mulai terlihat sejak kebijakan diberlakukan.

"Kami menerima info dari salah satu diler resmi Mitsubishi bahwa dari perolehan pesanan sebelumnya sebanyak 5-6 unit per-hari, sejak diberlakukannya kebijakan PPnBM terjadi lonjakan yang signifikan, menjadi 25 unit per hari. Jadi menurut kami hal ini sangat positif,” ungkapnya.

Baca juga: Pengamat: Seharusnya insentif untuk kendaraan roda dua

Baca juga: Pengamat: Insentif kendaraan-rumah belum optimal bantu pertumbuhan

Baca juga: Ekonom : Masyarakat tahan belanja dapat ganggu efektivitas insentif
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021