Washington (ANTARA) - Biro Penyelidikan Federal (FBI) telah menunjuk seorang tersangka dalam penyelidikannya atas kematian petugas ppolisi Capitol AS dalam serangan 6 Januari di Kongres oleh para pendukung Presiden Donald Trump, New York Times melaporkan pada Jumat. .

The Times, mengutip dua pejabat penegak hukum yang tidak disebutkan namanya yang diberi pengarahan tentang penyelidikan itu, mengatakan penyelidik telah memusatkan perhatian pada seseorang yang terlihat dalam rekaman video kerusuhan yang menyerang beberapa petugas, termasuk Brian Sicknick, polisi yang meninggal, dengan semprotan aerosol.

Sicknick, 42, termasuk di antara kelompok polisi yang jumlahnya banyak yang dihadapkan pada massa yang menyerbu Capitol dalam upaya untuk menghentikan Kongres mengesahkan pemilihan Presiden Joe Biden.

Kekerasan itu menyebabkan pemakzulan Trump oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS dengan tuduhan menghasut pemberontakan, tapi dia dibebaskan oleh Senat dalam persidangan yang diadakan setelah dia meninggalkan jabatannya.

Menurut New York Times, agen FBI mulai curiga segera setelah membuka penyelidikan pembunuhan bahwa kematian Sicknick terkait dengan menghirup bahan kimia yang menimbulkan iritasi, seperti semprotan aerosol, yang jadi senjata petugas penegak hukum dan perusuh selama kerusuhan itu.

Menurut salah satu pejabat yang dikutip dalam laporan Times, bukti video menunjukkan bahwa tersangka penyerang Sicknick membalas para petugas yang menyerang dengan semprotan aerosol sebelumnya.

Pemeriksa medis belum memutuskan penyebab atau cara kematian Sicknick, karena otopsi menunggu hasil tes toksikologi, kata Kepolisian Capitol dalam sebuah pernyataan pada Jumat.

Lebih dari 100 petugas terluka dalam kerusuhan itu dan lima orang tewas.

Meskipun para penyelidik telah mempersempit tersangka potensial yang terlihat dalam rekaman video menjadi satu orang minggu ini, mereka belum mengidentifikasi individu itu dengan namanya, lapor Times.

Surat kabar itu mengatakan Departemen Kehakiman AS menolak berkomentar. FBI menolak berkomentar kepada Reuters.

Lebih dari 200 orang telah ditangkap karena peran mereka dalam pengepungan Capitol, beberapa dari mereka terkait dengan kelompok militan seperti Oath Keepers dan Proud Boys, yang menegaskan meningkatnya kekhawatiran tentang ancaman yang ditimbulkan oleh ekstremis sayap kanan.

Sumber: Reuters

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021