Jakarta (ANTARA) - Platform e-dagang OLX Autos Indonesia menilai bahwa kolaborasi dan digitalisasi akan mendorong pemulihan ekosistem mobil bekas di Indonesia kala pandemi.

"Munculnya marketplace spesialis otomotif membentuk pemain di industri mobil bekas tidak hanya menjadi lebih terorganisir, tetapi juga terekspos secara online, seiring dengan perubahan perilaku masyarakat akibat adanya digitalisasi," kata CEO OLX Group Indonesia Johnny Widodo dalam acara daring "OLX Autos Indonesia Media Roundtable: 2021 Outlook", Kamis.

"Masa depan industri dipengaruhi oleh munculnya berbagai platform dengan model bisnis yang berbeda. Oleh karena itu, kolaborasi antar pendukung ekosistem mobil bekas diperlukan agar industri ini dapat memaksimalkan potensinya," imbuhnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa tahun 2020 bisa dikatakan sebagai tahun akselerasi bisnis seiring dengan perkembangan digitalisasi yang mengakselerasi inovasi bisnis seiring digitalisasi yang tak terhindarkan. Hal ini terlihat hampir di seluruh industri di Tanah Air, termasuk industri mobil bekas.

Bila belakangan industri mobil bekas didominasi oleh persebaran diler independen, kini pelanggan lebih menyukai pengalaman berbelanja yang meminimalisir interaksi fisik karena dinilai lebih aman, salah satunya lewat marketplace.

Baca juga: OLX Autos akan buka 10 diler resmi mobil bekas di Jabodetabek

Selain OLX Autos Jual Mobil Instan dan OLX Autos Jual - Beli - Tukar - Tambah, OLX Autos bekerja sama dengan 15 diler dan meluncurkan OLX Autos Authorized Dealer. Diler Resmi OLX Autos membantu diler untuk mengembangkan bisnis mereka termasuk memperoleh, mengelola inventaris mobil bekas yang berkualitas serta strategi pemasaran. OLX Autos baru-baru ini juga bekerja sama dengan Tokopedia.

Inovasi layanan diharapkan mampu memupuk optimisme pembeli dan juga diler tentang industri mobil bekas. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh OLX Autos "Used Car Industry Shift Behaviour", 51 persen pembeli percaya bahwa perekonomian Indonesia akan berangsur normal.

Sementara itu, diler meyakini pertumbuhan industri mobil bekas akan bergantung pada pengembangan vaksin COVID-19 (56 persen), kemudahan akses pembiayaan mobil (52 persen), aktivitas normal dalam bisnis dan pendidikan (50 persen), stimulus pemerintah (39 persen) dan pengurangan pembatasan yang ada oleh pemerintah (32 persen).

Sinergi antar pihak yang berpengaruh dalam industri ini juga mendorong pemulihan industri. Optimisme tersebut juga didukung oleh 5 kebijakan Bank Indonesia yang bertujuan membantu industri mobil bekas; yaitu membuka sektor produktif dan aman, percepatan stimulus fiskal, peningkatan kredit / pembiayaan kepada dunia usaha, stimulus moneter dan makroprudensial, serta ekonomi dan keuangan seperti digitalisasi khususnya untuk sektor UMKM. 

"Kami menyadari bahwa kolaborasi sangat penting dalam perekonomian saat ini, terutama untuk membuka manfaat teknologi, aplikasi, perangkat lunak, guna menghasilkan pelayanan yang lebih inovatif untuk kemajuan ekosistem," tutup Johnny. 

Baca juga: OLX Autos gandeng Tokopedia perluas ekosistem niaga mobil

Baca juga: Prospek bisnis mobil bekas pada 2021

Baca juga: Dipo Star & Mocil.id kolaborasi kredit mobil bekas online
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021