Jakarta (ANTARA) - Ford Motor Company hari ini resmi mengumumkan telah menginvestasikan dana sebesar 1,05 miliar dolar AS untuk pabrik perakitan di Afrika Selatan.

Hal itu menandai investasi terbesar dalam 97 tahun sejarah Ford di Afrika Selatan, sekaligus menjadi investasi terbesar yang pernah ada dalam industri otomotif Afrika Selatan, yang meningkatkan kemampuan produksi Ford serta menciptakan lapangan kerja baru.

"Investasi ini akan semakin memodernisasi operasi kami di Afrika Selatan, membantu mereka memainkan peran yang lebih penting dalam perputaran dan pertumbuhan operasi otomotif global kami, serta aliansi strategis kami dengan Volkswagen," kata Dianne Craig, presiden, Ford’s International Markets Group dalam keterangan resmi milik perusahaan, Rabu.

Baca juga: "Perang" truk listrik

Baca juga: Ford dan Google kerja sama untuk layanan data berbasis cloud


"Ranger adalah salah satu kendaraan global volume tertinggi dan tersukses kami. Investasi ini akan melengkapi tim kami dengan alat dan fasilitas untuk menghadirkan Ford Ranger terbaik, dalam jumlah yang lebih banyak dan dengan kualitas yang superior," tambah dia.

Ford bergabung dengan pembuat mobil global termasuk Volkswagen, Toyota dan Nissan dalam meningkatkan produksi di Afrika, yang dipandang oleh industri sebagai pasar besar yang belum tersentuh untuk penjualan mobil baru.

Sekitar sepertiga dari produksi lokal Ford dijual di Afrika Selatan dan negara-negara Afrika sub-Sahara lainnya, dan sisanya diekspor ke tempat lain.

Investasi Ford di Afrika Selatan mencakup 683 juta dolar AS untuk peningkatan teknologi dan fasilitas baru di pabrik Silverton dan 365 juta dolar AS untuk meningkatkan peralatan di pabrik pemasok utama.

Pabrik tersebut juga akan memproduksi truk pickup Volkswagen sebagai bagian dari aliansi Ford-VW. Mereka menciptakan 1.200 pekerjaan, dengan total tenaga kerja lokal menjadi 5.500 karyawan, sambil menambahkan sekitar 10.000 pekerjaan baru di seluruh jaringan pemasok.

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan perusahaan telah membantu membawa 12 pemasok komponen otomotif ke negara tersebut.

"Ford Motor Company seperti bunga yang indah dan telah menarik semua lebah untuk terus datang ke sini," katanya.

Rencana pemerintah menargetkan lebih dari dua kali lipat produksi tahunan industri menjadi 1,4 juta kendaraan pada tahun 2035 dan meningkatkan proporsi komponen mobil yang dibuat secara lokal menjadi 60 persen dari 39 persen, didukung oleh investasi dan insentif pajak.

Namun, target tersebut telah mendapat halangan dari adanya pandemi COVID-19, dengan penjualan lokal dan ekspor turun sekitar 30 persen tahun lalu.

Baca juga: Ford Mustang Mach-E akan diproduksi di China

Baca juga: Callum pensiun, Ford tunjuk desainer dari Renault

Baca juga: Ford ajukan merek dagang legendaris "Thunderbird"
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021