Mamuju (ANTARA) - Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris meminta warga korban gempa di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene memberikan data yang akurat, valid dan jujur.

"Kami minta masyarakat menyampaikan data kerusakan rumahnya secara benar, sesuai kondisi yang sebenarnya," kata Muhammad Idris di Mamuju, Jumat.

Muhammad Idris yang juga Wakil Komandan Satgas Penanggulangan Bencana Gempa Sulbar menduga ada warga yang melaporkan kerusakan rumahnya, tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

"Jangan-jangan ada yang rumahnya rusak ringan, karena ingin mendapatkan yang lebih besar tiba-tiba dia robohkan sedikit untuk mendapatkan anggaran yang berskema sedang," tuturnya.

Baca juga: Aktivitas pemerintahan di Sulbar dijalankan di tenda-tenda darurat

Baca juga: Menko PMK: Pemerintah akan melakukan rehabilitasi secara bertahap


Ia menuntut kejujuran masyarakat di Sulbar. "Kita harus menjunjung tinggi kemartabatan dan 'malaqbi', sehingga kita harus memberikan informasi apa adanya. Jangan sekali-kali memberikan data berubah-ubah karena itu menentukan data final," katanya.

Data final tersebut, tambahnya, ditentukan melalui SK Bupati masing-masing, yakni Bupati Mamuju dan Bupati Majene.

"Semakin cepat SK keluar, semakin cepat terealisasi tunjangan perbaikan perumahan dan itu sudah tersedia dananya. Begitu datanya valid, baik data awal maupun data akhir itu sudah langsung transfer ke.rekening setiap warga," paparnya.

Pemerintah akan memberikan bantuan dana perbaikan rumah bagi warga korban gempa bumi berkekuatan 6, 2 magnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene melalui tiga skema, yakni rumah dengan kondisi rusak ringan mendapatkan bantuan Rp10 juta, rusak sedang Rp25 juta serta rusak berat sebesar Rp50 juta

Berdasarkan data BNPB, kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi di Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju pada Jumat (15/1), yakni di Kabupaten Majene satu Kantor Danramil rusak, 17 fasilitas kesehatan, 4. 099 rumah, 32 fasilitas ekonomi dan perkantoran rusak, delapan titik jalan rusak, tujuh jembatan rusak , 149 rumah ibadah dan 27 unit fasilitas sekolah dan pendidikan.

Baca juga: Sulbar kaji pembangunan Kantor Gubernur yang ambruk akibat gempa

Baca juga: Korban meninggal akibat gempa di Sulbar capai 105


Di Kabupaten Mamuju, tercatat 9.984 rumah rusak, satu hotel, satu pasar swalayan, kantor gubernur, lima unit fasilitas kesehatan, tiga jembatan rusak dan satu pelabuhan, lima fasilitas sekolah dan pendidikan, serta 260 unit tempat ibadah.

Gempa bumi tersebut menyebabkan 105 orang meninggal dunia dan tiga orang dinyatakan hilang. Total kerugian akibat gempa tersebut ditaksir mencapai Rp1,18 triliun.

Pewarta: Amirullah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021