Sudah ada kebijakan untuk divaksin walau belum punya e-tiket
Batam (ANTARA) - Sekitar 3.000 orang dari 5.548 tenaga medis yang bertugas di Kota Batam, Kepulauan Riau, menunggu menjalani vaksinasi COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi mengatakan, hingga Senin (25/1), sebanyak 1.776 orang tenaga medis telah menjalani imunisasi COVID-19, sebanyak 175 orang ditunda, 127 orang tidak diberikan dan 3.470 orang lainnya belum divaksin.

"Data untuk hari ini masih menunggu dari beberapa fasilitas pelayanan kesehatan," kata Didi di Batam, Selasa.

Baca juga: 11.120 dosis vaksin COVID-19 tiba di Batam

Menurut dia, masih banyaknya tenaga medis yang belum mendapatkan vaksin karena terkendala P-Care.

Ia mengatakan dari lebih 5.548 tenaga medis yang bertugas di Batam, baru sekitar 4.000 orang yang namanya tercantum. Namun, banyak di antaranya belum mendapatkan undangan elektronik untuk divaksin.

"Padahal semua tenaga kesehatan tercatat sebagai peserta," kata Kepala Dinas Kesehatan.

Baca juga: Bapelkes Batam latih 9.772 vaksinator dari lima provinsi

Baca juga: Batam dapat 6.000 vaksin COVID-19 gelombang pertama


Sedangkan instruksi pemerintah pusat yang mengizinkan vaksinasi bagi tenaga kesehatan meski tidak terdata di P-Care dan belum mengantongi undangan digital, baru turun.

"Cuma kita masih menunggu surat resminya. Sudah ada kebijakan untuk divaksin walau belum punya e-tiket," kata dia.

Mengenai tenaga medis yang terdata ditunda dan tidak diberikan vaksin, ia mengatakan itu sesuai dengan syarat penerima vaksin.

Tenaga medis yang tidak diberikan vaksin dengan alasan sedang hamil, menyusui dan memiliki tekanan darah tinggi.

Baca juga: Wali Kota Batam siap divaksin pertama

Baca juga: 5.426 warga Batam positif COVID-19



 

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021