Jakarta (ANTARA) - Daimler dikabarkan oleh Berita Harian Handselbat pada Kamis (14/01) waktu setempat, bahwa mereka akan memangkas produksi dan mengurangi jam kerja di pabrik kedua mereka karena pembuat mobil tersebut sedang mengalami krisis akan kekurangan semikonduktor yang dialami secara global.

Saat ini, produsen otomotif dan elektronik sedang menghadapi kekurangan chip karena permintaan konsumen bangkit kembali dari kemerosotan yang disebabkan oleh pandemi virus corona yang menyebabkan penundaan manufaktur.

Baca juga: Mercedes-Benz produksi EV di China, sambut pemulihan ekonomi Asia

Tidak hanya Daimler yang terkena dampak tersebut, Volkswagen juga mengalami hal yang sama akibat adanya krisis semikonduktor yang saat sini sedang sulit.

Pembuat Mercedes akan mengurangi produksi di Bremen, bahkan pabrik kemungkinan akan ditutup pada awal Februari untuk beberapa hari. Surat kabar tersebut melaporkan,

Kendati demikian, Daimler belum bisa dihubungi untuk memberikan komentar lebih lanjut mengenai masalah yang dialami banyak produsen otomotif saat ini.

Dikutip dari Reuters, Jumat, diketahui bersama bahwa pada hari Selasa (12/01) waktu setempat, perusahaan diketahui sedang memotong jam di pabrik mobil kompaknya di Rastatt.

Pada Kamis, merek Volkswagen, Audi, juga mengumumkan akan memangkas jam kerja bagi sekitar 10.000 karyawan di pabrik Neckarsulm dan Ingolstadt. Produksi akan dihentikan sebagian mulai minggu depan hingga akhir Januari

Baca juga: Beijing deteksi kasus dari Daimler Shunyi, 73.000 warga sudah divaksin

Baca juga: Mercedes akan hentikan produksi mobil di Brasil

Baca juga: Bus Mercedes-Benz sudah dukung BBM nabati
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021