Bagi dunia pendidikan, nilai-nilai itu sangat berpengaruh pada kualitas individu
Jakarta (ANTARA) - Panitia pelaksana Festival Catur Daring Penabur (POCF) menargetkan 1.000 orang akan berpartisipasi dalam turnamen yang akan berlangsung pada 9-10 Januari 2021, dengan peserta merupakan pelajar tingkat SD, SMP, SMA, karyawan dan alumni Badan Pendidikan Kristen Penabur.

"Pada penyelenggaraan tahun ini jumlah peserta ditargetkan menembus seribu orang. Dengan begitu POCF akan menjadi ajang turnamen catur daring terbesar di awal 2021," kata Ketua Pelaksana POCF Budijanto Gunawan dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Jumat.

Pada pelaksanaan tahun 2019, yang saat itu mengusung tema "Festival Catur di Sekolah", BPK Penabur sukses menjaring peserta turnamen sebanyak 333 pecatur dengan elemen peserta yang sama seperti tahun ini.

Baca juga: Tim catur DKI Jakarta ditargetkan juara umum PON Papua

Selain agenda utama turnamen catur, POCF juga menggelar sejumlah kegiatan lain yang menjadi satu kesatuan. Dimulai pada 12 Desember dengan kegiatan bertajuk "Fun With Chess" yang berisi edukasi bertanding catur secara daring, kuis berhadiah, dan uji coba.

Lalu pada 19 Desember akan diadakan diskusi bertema "Peran Catur dalam Pendidikan Modern", 4 Januari diadakan uji coba tahap kedua, dan agenda utama yaitu turnamen pada 9-10 Januari.

"Pada diskusi akan menghadirkan praktisi pendidikan, praktisi catur, hingga psikolog seperti GM Utut Adianto (Ketua Umum PB Percasi), Eka Putra Wirya (Dewan Pembina PB Percasi), Adri Lazuardi (Ketua Umum Yayasan BPK Penabur), WGM Irene Kharisma (Grandmaster wanita Indonesia)," Budi menuturkan.

Baca juga: Utut Adianto ingin DKI Jakarta jadi episentrum catur Indonesia

Pelaksanaan turnamen catur di tingkat pelajar bukan tanpa alasan. Mengutip sebuah hasil studi, Panpel POCF meyakini permainan catur di usia muda punya dampak positif bagi perkembangan intelijen dan psikologi.

Efek yang terjadi antara lain peningkatan kualitas karakter, kognitif dan kepintaran, serta kepercayaan diri dan semangat juang.

"Bagi dunia pendidikan, nilai-nilai itu sangat berpengaruh pada kualitas individu. Pelaksanaan festival antar lembaga ini adalah kolaborasi yang cocok, tidak hanya kembali memunculkan catur sebagai olahraga kebanggaan, tapi juga mendorong pertumbuhan kualitas individu yang lebih baik," pungkas Budijanto.

Baca juga: Catur putri Indonesia raih peringkat dua Piala Asia
Baca juga: Catur putri Indonesia selangkah lagi juara Piala Asia

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020