karena hampir semua tempat ada kasus, hindari kerumunan-kerumunan
Garut (ANTARA) - Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengingatkan masyarakat agar tidak menyepelekan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak saat beraktivitas di luar rumah agar terhindar dari wabah COVID-19.

"Ya (patuhi protokol kesehatan) karena hampir semua tempat ada kasus, hindari kerumunan-kerumunan," kata Helmi Budiman di Garut, Jumat.

Ia mengatakan Kabupaten Garut saat ini dinilai Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah masuk zona merah penularan wabah COVID-19 karena ditemukan kasus yang cukup banyak setiap harinya.

Kondisi itu, kata dia, menjadi perhatian pemerintah daerah dan masyarakat, untuk bersama-sama mencegah dan memutus rantai penularan COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dan berusaha untuk meningkatkan imunitas agar tetap sehat.

Upaya pencegahan itu adalah mematuhi protokol kesehatan 4M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjaga imunitas agar tetap sehat sehingga tidak mudah tertular wabah COVID-19.

"Sekarang itu 4M, bukan 3M lagi, karena 3M itu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, dan yang keempat itu adalah menjaga imun dengan makan makanan yang bergizi, olahraga, istirahat yang cukup," kata Helmi.

Selain mengimbau masyarakat agar patuh terhadap protokol kesehatan, pemerintah daerah juga terus melakukan berbagai upaya menanggulangi wabah seperti menelusuri dan memeriksa kondisi kesehatan masyarakat untuk mendeteksi penularan.

"Yang dilakukan pemerintah saat ini di samping melakukan penanggulangan yang baik, juga dilakukan tracing, tracking, penyebaran ke mana saja, dan melakukan pencegahan," katanya.

Ia menambahkan, selain mendeteksi penularan, pihaknya juga menyiapkan tempat isolasi untuk merawat pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Selama ini, lanjut dia, ruang isolasi di RSUD dr Slamet Garut sudah penuh. Untuk itu, pihaknya menyiapkan tempat lain seperti rumah sakit swasta, rumah susun, dan Gedung Islamic Center Garut agar bisa menampung pasien COVID-19.

"Di rumah sakit (RSUD Garut) sudah penuh untuk yang kondisinya sedang dan berat, sisanya di beberapa tempat isolasi lain," katanya.

Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut melaporkan adanya penambahan kasus positif, berdasarkan hasil tes usap di RSUD dr Slamet Garut, pada Kamis (10/12), yaitu sebanyak 172 orang dan satu orang lainnya melalui hasil tes usap di tempat pelayanan kesehatan lain.

Tercatat secara akumulasi kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Garut sebanyak 2.641 kasus, sebanyak 1.393 kasus sudah dinyatakan sembuh, dua kasus menjalani isolasi mandiri, 1.183 kasus isolasi di rumah sakit, dan 63 kasus meninggal dunia.

Baca juga: Kabupaten Garut dan Majalengka masuk zona merah COVID-19

Baca juga: 25 karyawan RSUD Pameungpeuk Garut positif COVID-19


#satgascovid19
#ingatpesanibu
#jagajarak
#pakaimasker

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2020