"Pengguna dan calon pengguna telepon genggam ini tidak perlu jauh-jauh lagi ke Jakarta atau Singapura untuk melakukan pembelian atau menerima layanan purna jual produk ini," kata Marketing Manager Teletama Artha Mandiri (TAM) Iwan Gunawan di Makassar, Sabtu.
Perusahaan ini adalah agen penjualan resmi BlackBerry di Indonesia di luar operator telekomunikasi yang selama ini lebih dulu membantu pemasaran produk ini di Indonesia.
Menurutnya, keluhan dan kekhawatiran pelanggan selama ini mengenai tidak adanya layanan purna jual tidak mempengaruhi penjualan produk tengah diminati pengguna alat komunikasi berjalan ini.
"Empat jenis yang ada tipe Gemini paling mendominasi pasar," jelasnya. Menurutnya, selama ini yang menjadi keluhan pengguna kebanyakan hanya sebatas pada kerusakan perangkat lunak.
Pengguna, katanya, banyak mengalami gagal aplikasi karena melakukan pengunduhan yang tidak resmi pada telepon genggamnya, akibatnya mengalami kerusakan. "Akan lebih baik jika aplikasi diunduh sesuai dengan kebutuhan," jelasnya.
Pihaknya menyarankan kepada calon pengguna untuk tidak membeli produk ini dari tangan kedua akan lebih baik jika membeli yang baru.
Sebagai sosialisasi pihaknya menyelenggarakan pameran TAM Soccer Bonanza mulai 28 Mei hingga 27 Juni. Dalam acara tersebut pihaknya akan memberikan edukasi produk, memberikan tips teknik, optimalisasi dan melayani sistem buka kunci untuk kebebasan memilih jaringan operator yang diinginkan.
Pihaknya juga memberikan jaminan keorisinilan produk serta garansi 20 bulan dengan mendaftarkan produk melalui pesan singkat atau mengakses situs resmi TAM.
Pada hari pertama penyelenggaraan pameran pihaknya berhasil menjual 20 unit. Namun, ia mengatakan, pihaknya lebih menitikberatkan pada sosialisasi dan pelayanan dibanding penjualan.
Selain di Makassar yang terletak di lantai satu MTC Karebosi, agen penjualan yang langsung berada di bawah RIM, produsen BlackBerry ini juga memiliki cabang di Jakarta, Bogor, Surabaya, Bandung dan Medan. (Ant/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
