Pamekasan(ANTARA News) - Komandan Kodim Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Letkol Kav Purwadi, Sabtu, menyatakan, tujuh orang berambut cepak, pelaku pemukulan sopir pikap Kamis (27/5) bukan anggota TNI.

"Kami sudah memeriksa semua anggota, baik yang tinggal di asrama ataupun di masing-masing Koramil di Pamekasan ini, bahwa tidak ada yang keluar malam ketika itu," kata Purwadi, dalam keterangan persnya di Makodim, Sabtu.

Pernyataan Letkol Purwadi ini disampaikan menyusul adanya dugaan bahwa pelaku pemukulan ketika itu adalah anggota TNI.

Ia menjelaskan, petugas yang berambut cepak bukan hanya TNI, namun juga ada sejumlah abdi negara lain.

Selain itu, sambung dia, tidak ada anggota TNI di Pamekasan yang memiliki sepeda bernomor polisi M 5661 A dan M 6367 X sebagaimana disebutkan oleh korban. "Semua personel sudah saya cek dan tidak ada yang memiliki kendaraan bernomor seperti yang disebutkan," katanya.

Pernyataan senada disampaikan Komandan Kompi Senapan A 516, Kapten Inf Sugiharto. Ia menjelaskan, sejak Selasa (25/5) kemarin personelnya telah disiagakan untuk pengamanan Pilkada di Kabupaten Sumenep. "Jadi tidak mungkin ada personel TNI yang keluar," katanya.

Aksi pemukulan yang dilakukan oleh tujuh orang berambut cepak terhadap sopir pikap bernama Sahid Riyadi (37) asal Desa Duko Timur, Kecamatan Larangan, itu terjadi Kamis (27/5) malam di Jalan Jokotole Pamekasan, akibat tersinggung dengan perbuatan sopir yang tidak memberi kesempatan mendahuli mobil pikap tersebut.

Selain menganiaya sopir, ketujuh orang berambut cepak itu juga memukuli kernetnya yang bernama Abdus Somad. Keduanya menderita luka memar di bagian wajah, kepala dan jari tangannya robek.

Kasus ini telah dilaporkan ke Mapolres Pamekasan dan polisi masih mencari ketujuh orang pelaku pemukulan tersebut.(*)
(T.KR-ZIZ/I007/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010