Jakarta (ANTARA) - Ajang kompetisi Shell Eco-Marathon (SEM) kini sudah memasuki tahun ke-10 di Indonesia, peningkatan partisipasi peserta generasi muda bangsa tercatat lebih dari 200 persen sejak 2010.

President Director & Country Chair Shell Indonesia, Dian Andyasuri mengungkapkan bahwa "Shell Eco-marathon mengambil peran penting dalam menginspirasi generasi muda Indonesia sebagai calon pemimpin masa depan untuk bereksperimen secara cerdas dan kreatif dalam mencari solusi atas tantangan efisiensi bahan bakar saat ini dan di masa depan.

"Dalam perjalanan 10 tahun partisipasi Indonesia di SEM, kita patut bangga dengan peningkatan jumlah mahasiswa yang terlibat yaitu sebanyak lebih dari 200 persen dan jumlah partisipasi kampus yang hanya empat di tahun 2010 menjadi lebih dari 25 institusi pendidikan pada 2020. SEM juga telah menjadi wadah bagi mahasiswa lintas ilmu seperti teknik, bisnis, manajemen dan bidang studi lainnya untuk bisa berkolaborasi mewujudkan inovasi," kata Dian Andyasuri dalam keterangan resminya, Selasa (08/12).

Tidak hanya itu saja, perguruan tinggi yang ada di berbagai wilayah di Indonesia juga sudah banyak menyajikan perkembangan dari sederet kendaraan hemat energi hasil inovasi mereka yang mengedepankan efisiensi energi.

Pada awalnya, ajang ini hanya diikuti oleh sembilan team yang berpartisipasi dalam kategori internal combustion (mesin pembakaran dalam dengan bahan bakar bensin, diesel, ethanol dan gas alam terkompresi), pada tahun 2020 ini bertumbuh menjadi 16 team untuk kategori internal combustion dan 15 team dengan kategori mobil listrik dan hydrogen fuel cell.

Pada ajang Drivers’ World Championship (DWC) sebagai perwakilan regional Asia. Tim Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan tim Bumi Siliwangi 4 dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), berhsil meraih gelar juara dengan mengalahkan tim pesaing dari Kanada, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa.

Pencapaian tim-tim Indonesia sampai saat ini, telah menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia adalah generasi yang kompetitif, gigih, dan juga penuh dengan inovatif.

Untuk merayakan semangat dan prestasi para inovator muda Indonesia tersebut, Shell Indonesia meluncurkan buku bertajuk “Shell Eco-Marathon Stories: A Quest of Contribution on Developing Indonesia Innovative Talents” yang merangkum setiap jejak langkah dan perjuangan mereka dalam ajang Shell Eco-Marathon.

Buku ini juga diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi dan pemicu semangat generasi muda Indonesia lainnya untuk semakin berani dan pantang menyerah dalam mengembangkan inovasi mereka.

Sebagai puncak dari peluncuran buku ini, Shell Indonesia juga menyelenggarakan webinar dengan tema “Mempersiapkan Pemimpin Masa Depan untuk Transisi Energi: Mendorong Solusi Energi yang Lebih Bersih Melalui Kendaraan Hemat Energi”.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana yang menjadi salah satu pembicara dalam webinar mengatakan, generasi muda adalah aktor utama dalam mencapai target penurunan efisiensi energi sebesar 1 persen per tahun, bauran EBT sebesar 23 persen pada tahun 2025, dan penurunan emisi CO2 sebesar 198 juta ton CO2 pada sektor energi di tahun 2025.

"Mereka lah yang akan menikmati dan menjalankan terwujudnya energi bersih masa depan. Partisipasi dan prestasi mahasiswa Indonesia di ajang Shell Eco-Marathon perlu diapresiasi dan didukung untuk mempersiapkan para generasi muda yang tanggap terhadap tantangan energi di masa mendatang," kata dia.

Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof. Mochammad Ashari menyatakan bahwa pihak universitas senantiasa menyambut dan mendukung program Shell Eco-Marathon karena misinya sejalan dengan misi perguruan tinggi.

"Tugas utama sebuah perguruan tinggi adalah menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas untuk bisa berkontribusi secara aktif bagi bangsa serta negara. Lewat Shell Eco-Marathon, kita dapat menghasilkan generasi yang kreatif, inovatif, dan berkarakter sebagai calon pemimpin di masa mendatang," jelasnya.

Tidak hanya itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif dalam sambutan yang dituliskan pada buku tersebut mengapresiasi semangat Shell Eco-Marathon yang telah sejalan dengan semangat tiga program utama Kementerian ESDM untuk mendorong peningkatan riset energi, yaitu pembenahan internal kementerian.

"Peningkatan kualitas SDM melalui pelibatan para pemuda dengan semangat inovasi tinggi, dan menghasilkan riset-riset yang semakin berkualitas," kata dia.

Shell Eco-Marathon diyakini sebagai sebuah langkah tepat dalam mendorong inovasi di kalangan pelajar dan mahasiswa, memberi warna bagi pengembangan riset untuk memecahkan berbagai permasalahan energi masa depan, dan menumbuhkan semangat untuk berani berkompetisi di kancah global bagi generasi muda.

Mendukung generasi muda Indonesia untuk terlibat di dalam upaya ini adalah salah satu inisiatif perusahaan dalam mewujudkan komitmen tersebut dan SEM telah menjadi wadah yang efektif bagi anak-anak bangsa dalam menciptakan berbagai embrio solusi energi mobilitas yang berkelanjutan untuk dikembangkan dan direalisasikan.

"Saya percaya pada kekuatan kolaborasi untuk mendorong tercapainya solusi energi mobilitas yang bersih dan berkelanjutan. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak, termasuk Shell Indonesia, untuk turut mempersiapkan SDM mumpuni di bidang energi sebagai bibit unggul pemimpin masa depan yang mampu menjadi agen perubahan sekaligus enabler dalam mengimplementasikan berbagai solusi energi bersih dalam konteks transisi energi," tutup Dian.


Baca juga: Laga mobil "Antasena" di Eropa, bukti inovasi pemuda Indonesia

Baca juga: Mobil berbahan bakar hidrogen ITS bertarung di kompetisi DWC Inggris

Baca juga: Tim Mekatronik UMM optimistis taklukkan Sirkuit Sepang
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020