Bandung (ANTARA News) - Ketua Tim Pemenangan Anas Urbaningrum, Ahmad Mubarok, menilai terpilihnya Anas sebagai ketua umum merupakan cerminan dari politik santun yang selalu didengung-dengungkan oleh Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

"Anas akan mengawal `mainstream` politik santun SBY yang penting untuk kembali memenangkan pemilu 2014," kata Mubarok yang juga ketua tim sukses pemenangan Anas di sela-sela Kongres II Partai Demokrat di Padalarang Bandung, Minggu malam.

Meski begitu, Mubarok yang juga salah satu pendiri Partai Demokrat mengatakan, Anas belum tentu menjadi calon presiden yang akan diusung dalam Pilpres 2014 mendatang karena hal itu masih akan dibicarakan di tingkat majelis tinggi Partai Demokrat.

"Anas belum tentu calon presiden dari Demokrat. Kita masih hitung-hitung dulu, nanti Majelis Tinggi yang akan menentukan," katanya.

Mengenai kemenangan Anas, Mubarok mengatakan hal ini merupakan kemenangan para kader yang memilih berdasarkan hati nurani mereka dan tidak takut akan tekanan-tekanan yang muncul pada saat pemilihan.

"Prosesnya sangat demokratis dan terlihat para DPC sangat cerdas melihat situasi," katanya.

Dalam putaran kedua pemilihan ketua umum, Anas menyingkirkan Marzuki Alie dengan meraih suara 280 atau 53 persen melampaui raihan Marzuki sebanyak 248 suara atau 48 persen.

Sebelumnya pada putaran pertama, Anas juga menduduki posisi pertama mengalahkan Marzuki dan Andi Mallarangeng.

Ketua sidang kongres itu EE Mangindaan juga menilai proses pemilihan ketua umum ini berlangsung dengan sangat demokratis. "Ini suatu kebanggaan semua kader memilih yang membuktikan Partai Demokrat adalah demokratis," katanya.

Sementara itu Sekretaris DPC Partai Demokrat Kabupaten Humbang Hasundutan Sumut, Turman Marbun menilai secara umum agenda kongres termasuk pemilihan ketua umum berjalan dengan demokratis karena tidak ada tekanan terhadap DPC dalam memberikan suaranya untuk memilih ketua umum.

"Tidak ada tekanan pada DPC, DPD dan DPP hanya menekankan untuk memilih yang terbaik, agar Demokrat bisa semakin besar pada 2014 dan mendapatkan suara 30 persen. Kongres yang demokratis ini bisa menjadi modal untuk mencapai itu," katanya.

Kongres yang demokratis, lanjutnya merupakan pondasi yang kuat untuk memperkuat bangunan Partai Demokrat ke depan.

Pilihan banyak DPC kepada Anas, lanjutnya karena kader Demokrat melihat jenjang karir politik Anas yang jelas, dengan kemampuan kepemimpinan yang kuat.

"Pengalaman dan kemudaan Anas menjadi dasar simpati dan dukungan yang mengalir dari daerah," katanya. (D012/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010