Boyolali (ANTARA News) - Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian Republik Indonesia menyita sebuah alat penyimpan data komputer (hardisk) yang pernah digunakan pelaku yang diduga terlibat jaringan terorisme di Warung Internet (Warnet) di Jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali.

Adi Susanto salah satu operator Warnet X-treem Cyber, di Boyolali, Minggu, menjelaskan, anggota Densus 88 datang pada Jumat (21/5) sekitar pukul 20.00 WIB untuk mengambil sebuah hardisk yang diduga pernah digunakan pelaku.

Polisi mengambil sebuah alat penyimpan data komputer tersebut, lalu menggantinya dengan alat yang sama kapasitasnya lebih besar dibanding sebelumnya.

"Anggota Densus mengambil sebuah hardisk berkapasitas 80 gigabyte dari personal computer (PC) nomor tujuh. Mereka mengganti dengan alat sama, tetapi memorinya 160 gigabyte," kata Adi.

Adi menjelaskan, sebelumnya kepolisian sudah mendatangi ke Warnet tersebut sambil membawa tersangka yang diduga teroris guna menunjukkan tempat di mana dia melakukan pencarian data (browsing) di internet.

Menurut dia, saat itu tersangka yang diduga teroris dibawa ke Warnet dengan tangan diborgol dan tidak ada yang mengetahui kedatangan mereka.

Namun, Adi tidak bisa menjelaskan secara pasti siapa nama pelakunya yang di bawa ke Warnet oleh polisi beberapa waktu lalu.

Menurut Adi, dari informasi polisi, bahwa tersangka teroris tersebut dikabarkan pernah melakukan browsing di Warnet ini, tanggal 2 Maret 2010. Katanya tersangka teroris dari daerah Sragen.

Adi menceritakan, kepolisian saat melakukan pemeriksaan di Warnetnya sekitar lima jam.

Namun, lanjut Adi, kedatangan tidak sampai mengganggu aktifitas di Warnetnya dan hingga kini masih berjalan seperti biasanya.

Sementara Kepala Polres Boyolali, AKBP Agus Suryo Nugroho membenarkan adanya operasi anggota Densus 88 di wilayah hukumnya.

Namun, Kapolres tidak mau berkomentar masalah operasi Densus di wilayah Boyolali.
(ANT/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010