Manado (ANTARA News) - Berdasarkan hasil pemantauan Panel Ilmiah Independen (PII) 2007 - 2009 tidak ditemukan adanya dampak negatif dari penempatan tailing di dasar Teluk Buyat terhadap lingkungan laut atau kesehatan manusia.

Tim PII mengemukakan hal itu dalam presentasi publik hasil pemantauan lingkungan Teluk Buyat di Manado, Sabtu, yang dihadiri Menristek, Suharna Surapranata selaku Koordinator Pemantauan Lingkungan Teluk Buyat.

Presentasi disampaikan oleh tim PII Teluk Buyat yakni Prof Dr Magdalena Irene Umboh (Universitas Negeri Manado), Prof Dr Ineke FM Rumengan (Universitas Sam Ratulangi), Prof dr Amin Subandrio Phd (UI), Thomas Sheperd Phd (Sheperd Consulting AS), Keith William Bentley PhD (Centre For Environmental Health, Australia) dan Dr Achmad Sjarmidi DEA (UI).

Tim juga menemukan bahwa kualitas air laut Teluk Buyat sekitar tempat pembuangan tailing masih memenuhi baku mutu air laut untuk biota laut yang ditetapkan pemerintah Indonesia dan juga kriteria internasional untuk biota laut dan kesehatan manusia.

Stratifikasi kolom air laut yang menampilkan profil konduktifitas lolom air, suhu dan kedalaman, menunjukkan keadaan variabilitas alami relatif stabil, tidak berbeda dengan hasil yang dilaporkan pada 2007 dan 2008.

"Pada tahun 2009 seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, pengambilan sampel dan hasil analisis total arsen dan total merdukri dalam sedimen di Teluk Buyat, ternyata konsentrasi yang cukup tinggi dijumpai dalam sedimen gundukan tailing," kata Magdalena.

Namun karena konsentrasi kedua logam itu dalam kolom air di atas tailing sangat rendah, katanya, membuktikan bahwa logam sedimen itu berada dalam fase miniral yang cukup stabil.

"Komunitas makrobentos di sekitar dan pada daerah gundukan tailing, ternyata terus mengalami peningkatan dalam hal jumlah taxa dan kelimpahan seperti pada sedimen alami di bagian Teluk Buyat dan di lokasi kerujukan," katanya.

Magdalena mengatakan komunitas terumbu karang menunjukkan tidak ada dampak yang neghatif atau perubahan yang memprihatinkan.

Analisis jaringan ikan lingkungan tahun 2009, untuk arsen dan merkuri ternyata tetap konsisten dengan hasil-hasil yang diperoleh tahun-tahun sebelumnya, bahwa ikan-ikan yang ditangkap di dari Teluk Buyat mengandung arsen dan merkuri dalam konsentrasi yang mirip dengan yang diobservasi di perairan lain yang tidak mengalami kontaminasi di Indonesia. (A034/K005)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010