Banjarmasin (ANTARA News) - Debat calon gubernur Kalimantan Selatan yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum bekerja sama dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia provinsi tersebut berlangsung meriah dan penuh guyonan.

Hampir seluruh pengunjung debat yang diselenggarakan di hotel Rattan In Banjarmasin, Jumat malam dengan tema "pembangunan dunia usaha menuju kemandirian daerah" selalu "dikocok perutnya" oleh jawaban maupun celetukan lima calon gubernur maupun yel-yel dari para pendukung.

Debat yang dipandu oleh Kepala LPP RRI Banjarmasin Ersna Prahesti yang sebelumnya diperkirakan akan berjalan alot dan tegang justru sebaliknya berjalan serius, santai, dan cukup meriah.

Kemeriahan debat sangat terasa pada saat memasuki sesi kedua yaitu tanggapan dan pertanyaan.

Pada sesi yang seharusnya menjadi sesi pendalaman oleh masing-masing calon, justru menjadi sesi saling bela antara kandidat satu dengan lainnya, kecuali Rudy Ariffin dan Zairullah yang terkesan "saling serang" namun tetap terasa damai.

Bahkan "incumbent" Rudy Ariffin sempat mengajak Rosehan NB yang kini masih menjabat wakil Gubernur untuk kompak, setelah mendengar pernyataan dari Rosehan yang mengatakan bahwa dia tidak akan membahas pemaparan Rudy.

"Tidak elok bila saya bertanya ke Pak Rudy karena saya dengan beliau satu paket. Hanya satu yang ingin saya katakan, saya akan melanjutkan kepemimpinan pak Rudy dan akan menyempurnakan kekurangannya," katanya.

Pernyataan Rosehan membuat seluruh pengunjung tertawa dan Rudy Ariffin pun menyambut dengan mengajaknya kompak. Hingga sesi berakhir adu kompak antara keduanya pun sering terjadi.

Selain Rosehan, celetukan dan jawaban Sjachrani Mataja juga cukup menyegarkan dan menghangatkan suasana. Saling olok antara dia dengan Zairullah Azhar tentang materi yang sebenarnya cukup sensitif juga dikemas dengan penuh guyonan.

Seperti saat menanggapi pertanyaan Zairullah tentang program Sjachrani sebagai bupati Kotabaru yang akan menambang Pulau Laut yang hingga kini masih menjadi bahan perdebatan berbagai pihak.

"Satu saja yang ingin saya tanyakan kepada Pak Sjachrani tentang penambangan Pulau Laut, yang dikhawatirkan akan menenggelamkan pulau itu," kata Zairullah.

Terhadap pertanyaan tersebut Sjachrani menjawab "Pulau Laut itu cukup luas, saya yakin bila ditambang tidak tenggelam. Pulau Sebuku yang kecil saja ditambang tidak tenggelam apalagi Pulau Laut," katanya dengan gaya santai sehingga membuat seluruh penonton tertawa.

Pada sesi berikutnya sjachrani membalas Zairullah dengan pertanyaan tentang kerusakan lingkungan di Tanah Bumbu.

"Yang menandatangani pemekaran Tanah Bumbu dari Kotabaru itu adalah saya, makanya pak Zairullah bisa menjadi bupati, sehingga wajar kalau dia tidak banyak tanya," katanya yang kembali disambut tawa calon lain dan para undangan.

Hanya saja, tambah Sjachrani, seharusnya adindaku Zairullah bisa merawat dengan baik lingkungan di Tanbu jangan sampai rusak seperti saat ini.

Tidak ingin kalah, Zairullah pun menjawab sindiran Sjachrani yang mengatakan, bahwa Tanbu pada saat diserahkan kepadanya sudah mengalami kerusakan lingkungan yang luar biasa.

Dan pada saat kepemimpinannya berbagai kegiatan perbaikan lingkungan dilakukan dan kini lingkungan Tanbu sudah baik. "Jadi kalau ada yang bilang lingkungan Tanbu rusak parah itu hanya isu," katanya.

Jawaban balasan Zairullah pun mendapatkan apresiasi yang cukup meriah dari penonton hingga akhirnya sesi jeda iklan, Zairullah pun mendekat ke Sjachrani dan Rudy Ariffin. Ketiganya tampak dengan kompak bercanda.

Suasana menjadi terasa semakin hangat setelah Sjachrani bisa memanfaatkan kesempatan menjawab pernyataan Zairullah bahwa kerusakan lingkungan terjadi sebelum dia menjabat bupati dan setelah itu dia getol melakukan perbaikan lingkungan.

Suasana yang cukup hangat dan penuh tawa tersebut juga membuat Cagub Khairil Wahyuni yang sebelumnya tampak tegang juga terlihat santai dan sesekali juga mengeluarkan celetukan yang menyegarkan.

Selain dipandu Ersna, debat juga disipakan tiga panelis yaitu Solahudin Ghaib dan Rusdiansyah akademisi dari Universitas Lambung Mangkurat serta Ketua HIPMI Kalsel Ikhwan Ramlan. (U004/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010