Muara Teweh (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara , Kalimantan Tengah tahun 2010 memprogramkan pemeliharaan ribuan hektare tanaman pada kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan yang komoditinya akan menjadi milik warga setempat .

"Kegiatan ini dilakukan supaya tanaman bisa tumbuh secara normal," kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Barito Utara, Iwan Fikri di Muara Teweh, Rabu.

Menurut Iwan, kegiatan pemeliharaan ini diantaranya dengan pemupukan, penyulaman dan pemberantasan hama penyakit tanaman di lokasi dengan tingkat kritis lahan kurang produktif.

Tahun ini, kata dia, dilakukan pemeliharaan sekitar 1.800 hektare tersebar di Kecamatan Teweh Tengah dan Gunung Purei dari realisasi tanaman tahun 2008 dan 2009 seluas 4.815 hektare.

"Dengan tahapan pemeliharaan ini tanaman dapat tumbuh dan terjaga," jelasnya.

Iwan menjelaskan, realisasi tanaman itu belum termasuk target pelaksanaan pembuatan tanaman tahun 2009 seluas 1.587 hektare untuk pembuatan tanaman di hutan rakyat, penghijauan, aneka usaha kehutanan, penanaman di hutan produksi dan pembuatan dam penahan.

Penanaman rehabilitasi hutan dan lahan atau RHL ini, kata dia, menggunakan Dana Alokasi Khusus - Dana Reboisasi (DAK-DR) sejak tahun 2002 yang disebar di enam kecamatan.

"Kegiatan di luar kawasan hutan ini bekerja sama dengan masyarakat melalui kelompok tani dan hasilnya untuk mereka," katanya.

Dia mengatakan, bibit yang telah ditanam mencapai 3,3 juta lebih dari 13 jenis tanaman dan terbanyak tanaman karet mencapai 2,2 juta bibit sisanya gaharu, jelutung, cempedak, durian, meranti, jambu mete, mahoni, rotan taman, bunga tanjung, glodok tiang, nyatoh dan palm raja.

Kegiatan pembuatan tanaman hutan rakyat tersebar di sejumlah desa di enam kecamatan dilakukan di Desa Hajak seluas 125 hektare, Tambaba 100 hektare, Rimba Sari 200 hektare, sepanjang Sungai Montallat (anak Sungai Barito) 500 hektare.

Di wilayah Kecamatan Teweh Tengah 759 hektare, Lahei 500 hektare, Montallat 400 hektare, Teweh Timur 642 hektare, Gunung Timang dan Gunung Purei masing-masing 600 hektare.

Kemudian pembuatan tanaman penghijauan tersebar di Kecamatan Teweh Tengah seluas 175 hektare, pembuatan tanaman aneka usaha kehutanan di Desa Bintang Ninggi II Kecamatan Teweh Tengah 100 hektare dan Desa Tongka Kecamatan Gunung Timang 150 hektare serta pembuatan dam penahan di Kecamatan Teweh Tengah satu unit.

"Semua komoditas yang ditanam nantinya menjadi milik masyarakat dan pemerintah hanya memberikan dana yang langsung diterima melalui rekening masing-masing kelompok tani di bank yang ditunjuk serta bimbingan teknis," ujar Iwan.

Program ini juga dilakukan melalui pola yang sama yang menitikberatkan pada peran aktif masyarakat setempat, guna mendorong peningkatan kesadaran masyarakat untuk turut serta dalam pelestarian lingkungan.

Di samping itu dapat memberikan sumbangan dengan terbukanya kesempatan berusaha dan hasilnya di masa mendatang.

"Pengalaman telah membuktikan sebaik apa pun upaya yang dilakukan pemerintah tanpa ada dukungan dari berbagai pihak khususnya masyarakat akan mengalami kendala dalam pelaksanaannya," katanya.
(T.K009)/A011/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010