Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah fungsionaris Partai Kebangkitan Bangsa hasil Muktamar Luar Biasa di Ancol dan Parung, serta fungsionaris Partai Kebangkitan Nasional Ulama mendeklarasikan Komite Islah di Jakarta, Minggu malam.

Fungsionaris Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ancol yang hadir antara lain Lukman Edy, Eman Hermawan, dan Ahmad Niam Salim.

Dari PKB Parung hadir Lalu Misbach Hidayat, Hermawi F Taslim, Ikhsan Abdullah, dan Masduki Baidowi.

Wakil dari Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) hadir Idham Cholied dan Fathoni.

Niam Salim menjelaskan, Komite Islah dibentuk untuk lebih mengkongkritkan wacana islah di antara elemen PKB, termasuk yang telah mendirikan PKNU, yang selama ini sudah mengemuka.

"Dulu belum ada usaha kongkret seperti ini, masih verbal. Sekarang dikongkritkan, tidak hanya kata-kata," kata salah seorang ketua DPP PKB hasil MLB Ancol itu.

Sekjen PKB Lukman Edy menambah, Komite Islah bertugas menjalin komunikasi, baik formal maupun informal, dengan berbagai pihak terkait.

Saat ini, lanjut Lukman, Komite Islah sudah merumuskan sedikitnya lima opsi yang bisa ditempuh untuk merealisasikan islah tersebut.

"Nanti kita presentasikan opsi-opsi itu ke Pak Muhaimin Iskandar (ketua umum PKB Ancol), Cak Anam (Ketua Umum PKNU Choirul Anam), dan Bu Yenny Wahid (Sekjen PKB Parung)," katanya.

Sementara itu Sekjen PKNU Idham Cholied mengatakan, jika tujuan islah adalah menyelamatkan politik NU, maka sebaiknya pintu masuknya tidak hanya melalui PKB, namun bisa juga lewat PKNU.

"Untuk membangun kekuatan politik NU pintu masuknya tidak hanya lewat PKB, lewat PKNU juga bisa. Kalau lewat PKB ruwet, sebaiknya lewat PKNU saja," katanya.
(S024/Z002)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010