Musi Banyuasin, Sumsel (ANTARA News) - Pemerintah untuk meningkatkan taraf perekonomian masyarakat, telah menganggarkan dana Rp20 triliun per tahun bagi industri kecil yang diberikan tanpa agunan, kata Menko Perekonomian, Hatta Radjasa.

Hatta Radjasa, pada pembukaan pencanangan "Gerakan Ibu Hebat" di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (Sumsel), di Sekayu, Sabtu, berharap masyarakat setempat khususnya kaum ibu, untuk dapat memanfaatkan fasilitas dana tersebut.

Menurut dia, sebagian besar penggerak industri kecil adalah kaum ibu, sehingga mereka perlu senantiasa meningkatkan ekonomi keluarga dengan menggunakan fasilitas yang diberikan pemerintah.

"Pemerintah sangat mendukung dengan apa yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, yakni mendorong perekonomian masyarakat dari seorang ibu," kata dia pula.

Hatta mengharapkan, dengan adanya gerakan yang pertama di Indonesia itu, dapat menginspirasi bagi daerah lain dalam peningkatan perekonomian masyarakat.

Ia menilai, fasilitas yang diberikan oleh pemerintah melalui kredit usaha, PNPM Mandiri dan bentuk bantuan lainnya, bila dikelola dengan baik merupakan gerakan yang besar dan efektif untuk kesejahteraan rakyat.

Oleh karena itu, ia mengimbau agar pemerintah daerah terus mensosialisasikan program tersebut serta melakukan pendampingan dan pelatihan sesuai kebutuhan bagi masyarakat pelaku industri kecil di daerah masing-masing.

Dia meyakini, apabila pemberdayaan terhadap kaum ibu dilakukan dengan baik, pertumbuhan ekonomi kerakyatan dapat maju pesat.

"Pengelolaan yang dilakukan oleh kaum ibu itu berdasarkan ketulusan hati, teliti dan jujur. Semua persyaratan untuk maju banyak dimiliki oleh kaum ibu," ujar Hatta pula.

Lucianty Pahri, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Muba, mengatakan, dengan terbentuk "Gerakan Ibu Hebat" tersebut diharapkan akan terus memotivasi kaum ibu lainnya untuk bertindak maju.

"Di sini kami berusaha menciptakan pertumbuhan ekonomi dalam sebuah rumah tangga yang tidak bergantung pada suami atau kaum laki-laki," ujar dia.


10 Ibu Sukses

Berdasarkan pengalaman 10 ibu-ibu yang berhasil mendidik anak-anaknya meskipun harus bekerja keras sebagai buruh tani, penyapu jalan, penjual nasi uduk dan lain-lain akibat tekanan ekonomi, namun tidak menyurutkan keinginan mereka untuk menjadikan anak-anaknya hebat dan berjasa pada negara, ujar Lucianty.

Seperti yang dialami oleh Nurhayati, seorang buruh penyadap karet yang mampu mendidik anaknya dan berhasil mengikuti program pertukaran pelajar AFS di Amerika Serikat, dan anaknya tersebut saat ini mengenyam perkuliahan di Institut Pertanian Bogor yang dibiayai oleh pemerintah.

Menurut dia, awalnya banyak kaum ibu dengan keterbatasan untuk menjadikan anak-anaknya sebagai seorang yang berhasil, baik di bidang olahraga maupun ilmu pengetahuan.

"Dengan keterbatasan ekonomi ini, sepertinya ibu-ibu sudah menunggu adanya program yang demikian. Dan saat ini sudah 5.000 kaum ibu mendapatkan pembekalan," ujar istri Bupati Muba yang juga anggota DPRD Povinsi Sumsel tersebut.

Bupati Muba, Pahri Azhari menyatakan telah berkomitmen dalam melaksanakan pembangunan daerahnya tersebut baik dalam bidang pendidikan, kesehatan dan juga ekonomi masyarakat melalui pengembangan industri kecil.

Menurut dia, pengembangan "Gerakan Ibu Hebat" untuk memacu perekonomian masyarakat itu sendiri yang digerakkan oleh kaum ibu.

"Kami cukup berbangga dengan langkah yang dilakukan oleh 10 ibu yang telah mengahantarkan anak-anaknya menjadi orang yang berprestasi dan membawa nama baik daerah bahkan negara di mata internasional," ujar Pahri.

Dalam kesempatan ini, Menko Perekonomian Hatta Radjasa yang didampingi Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan dan Wakil Gubernur Sumsel, Eddy Yusuf, membuka pencanangan "Gerakan Ibu Hebat" tersebut dengan ditandai pemukulan beduk.

Hatta Radjasa menilai, kegiatan seperti itu merupakan upaya pengentasan kemiskinan yang menjadi permasalahan mendasar bagi masyarakat.

"Perlu langkah intervensi spesial untuk mengatasi persoalan kemiskinan ini," ujar dia pula.

Program pengentasan kemiskinan yang dicanangkan oleh pemerintah pusat, harus didukung kuat oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, kata Hatta.

Ia mengajak agar para petinggi di daerah bisa menjadikan kegiatan yang demikian sebagai proyek percontohan dalam pengentasan kemiskinan. (U005*B014/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010