Semarang (ANTARA News) - Stasiun pengisian bahan bakar umum di Kota Semarang, Jawa Tengah, mulai 18 Mei 2010 akan memasarkan biosolar untuk menggantikan produk solar.

"Konsumen tidak perlu khawatir karena harga biosolar sama dengan solar bersubsidi yang selama ini dipasarkan di SPBU," kata Asisten Manager External Relation Pertamina Pemasaran Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Heppy Wulansari, di Semarang, Jumat.

Pemasaran biosolar diutamakan untuk SPBU yang disuplai dari instalasi Pengapon, antara lain, Semarang, Kendal, Demak, Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Grobogan, Blora, Batang, dan Kota Pekalongan.

"Ke depan akan segera dipasarkan ke seluruh Jateng dan DIY," katanya.

Heppy menjelaskan, biosolar merupakan salah satu produk bahan bakar nabati yang digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor ramah lingkungan dan merupakan hasil pencampuran 95 persen solar dan 5 persen "fatty acid methyl ester" (FAME)).

Ia menjelaskan, keunggulan biosolar di antaranya emisi gas buangnya lebih baik, ramah lingkungan, mempunyai sifat membersihkan mesin, dan memperpanjang umur mesin.

"Pemasaran biosolar merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah. Dengan memasarkan produk bahan bakar nabati (BBN), Pertamina telah memberi kontribusi dalam pelestarian lingkungan, ketersediaan energi, dan dampak pengembangan masyarakat terutama petani penghasil bahan bakar nabati," katanya.

Ia mengatakan biosolar pertama kali diluncurkan Pertamina pada Mei 2006 di Jakarta dan sampai kini biosolar sudah dipasarkan di wilayah DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Bali.

(U.N008/M008/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010